Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan presiden terpilih Prabowo Subianto akan dilakukan dua kali dalam sehari. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, dalam Diskusi Ekonomi di Menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada masih sebagian masyarakat merasa bahwa ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis. Ini makanan gratis 2 kali sehari. Pagi dan siang," ucap adik kandung Prabowo yang baru ditunjuk menjadi Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hashim mengatakan, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 41 persen atau sekitar 18 juta anak-anak di Indonesia masuk sekolah setiap hari dalam keadaan lapar. Hal itu, kata dia, menjadi pangkal masalah peringkat pendidikan Indonesia selalu buruk.
Dia lalu mengutip Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) berada di peringkat 63 dari 70 negara. Pada 2018, Indonesia memang menempati peringkat 62 dari 70 negara. "Selalu tidak bergeser dari situ," katanya.
Dalam simulasi program makan bergizi gratis dalam satu tahun belakangan, Hashim mengatakan anak-anak sekolah mendapatkan pembagian makan gratis dari guru-gurunya. Namun, anak-anak itu hanya memakan separuh dari makanan yang disediakan. Ketika ditanya sang guru, anak-anak sekolah itu mengaku ingin membawa separuh makanan sisanya untuk adik-adik mereka di rumah.
"Pak Prabowo dengar ini, semakin dia bertekad. Dia sebagai presiden, harus isi perut semua anak-anak di Indonesia, termasuk anak-anak di rumah yang belum masuk sekolah," katanya.
Selain anak-anak sekolah, makan bergizi gratis juga akan dibagikan pemerintah kepada ibu hamil. Hashim mengaku ibu hamil memang ditambahkan belakangan sebagai sasaran program makan bergizi gratis. Musababnya, ada data dan masukan dari para akademisi banyak anak-aak lahir dalam keadaan cacat setiap tahun karena ibu mereka kurang gizi.
"Pak Prabowo kaget, saya kaget. Lima puluh ribu anak lahir setiap tahun. Lima puluh ribu cacat mental, cacat otak dan sebagainya. Dan diduga oleh para pakar karena kurang gizi," katanya.
Pilihan Editor: Ada Berapa Pabrik Susu Ikan yang Beroperasi Saat Ini?