Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rendang atau randang merupakan makanan khas dari Minangkabau yang berbahan dasar dari daging asli Sumatra Barat (Sumbar), Indonesia. Makanan ini juga kaya akan rempah-rempah dan santan yang sangat kental. Rendang merupakan hasil dari proses memasak dengan suhu rendah yang memakan waktu banyak, yaitu sekitar empat jam sampai potongan dagingnya berwarna hitam kecoklatan dan halus.
Selain daging halusnya yang menggugah selera, bumbu rendang pun memberikan rasa yang unik ketika dipadukan dengan nasi hangat asal Minangkabau. Bumbu rendang diolah secara fusion, yaitu mencampurkan dua masakan dari budaya lain. Inilah yang menambah kenikmatan rendang ketik disantap. Tidak heran pula, jika rendang berada dalam peringkat puncak dalam daftar 50 Hidangan Terlezat di Dunia. Akibatnya, banyak orang yang ingin merasakan rendang otentik asal Minangkabau, begitu juga dengan bumbu rendangnya.
Salah satu negara Eropa pun tertarik untuk mengimpor bumbu rendang, yaitu Jerman. Bumbu rendang yang dikirim menuju Jerman merupakan hasil olahan dari Koperasi Anak Nagari Minangkabau.
Melansir dari Langgam.id mitra Teras.id, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi para pelaku UMKM yang berada di bawah naungan Koperasi Anak Nagari Minangkabau. Selain itu, Mahyeldi juga memberikan apresiasi atas bantuan dari para perantau yang tulus, sabar, dan bersedia meluangkan waktunya mereka untuk mengurus proses pengiriman yang cukup melelahkan, bahkan sampai mencarikan pasar untuk olahan bumbu rendang ini.
“Alhamdulillah, ini sangat luar biasa! Proses ini tergolong cepat karena dalam jangka waktu enam bulan sudah bisa melakukan pengiriman. Kita bersyukur sekali dan mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi sampai terlaksananya pengiriman ini. Oleh karena itu, saya akan membantu biaya pengurusannya seharga Rp50 juta,” kata Mahyeldi dikutip dari rilis Humas Pemprov Sumbar pada Kamis, 28 Juli 2022.
Kemudian, Mahyeldi juga memohon agar pengiriman bumbu rendang ke luar negeri harus lebih ditingkatkan. Peningkatan ini tidak hanya dilakukan untuk pengiriman menuju Hamburg, Jerman, melainkan juga ke kota-kota lainnya di benua Eropa atau bahkan bisa menembus pasar benua lainnya di dunia. Dengan begitu, bumbu rendang yang otentik ini dapat segera mendunia.
“Jika pengiriman ini berjalan lancar, akan menjadi tonggak penggerak industri bumbu dan multiplayer efek di Sumbar atau daerah Indonesia lainnya. Hal ini tentu akan menggerakkan juga sektor pertanian karena bumbu rendang memiliki bahan yang beragam. Semoga produk-produk hasil olahan anak bangsa juga dapat menyusul sehingga tidak hanya rendang saja yang dikenal mata dunia,” lanjut Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Nazwir menerangkan bahwa pengiriman bumbu rendang ini tidak terlepas dari bantuan para perantau asal Minangkabau di Jerman yang bernaung di bawah koordinasi Ketua Rang Minang Jerman, Budi Indra.
Selain bumbu rendang, dalam kesempatan yang sama juga dikirim sampel produk Koperasi Anak Nagari Minangkabau menuju Swiss, yaitu berupa produk Gula Semut.
“Sesuai harapan dari Pak Gubernur Sumbar, semoga kegiatan ekspor olahan produk asli Indonesia menuju luar negeri masih terus berlanjut. Target selanjutnya adalah kita akan melakukan pengiriman menuju negara Uni Eropa dan Turki,” kata Nazwir.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini