Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cadangan Devisa RI Turun per November 2024 Akibat Utang Luar Negeri

Bank Indonesia mencatat cadangan devisa negara per November 2024 sebesar US$150,2 miliar. Turun dari posisi pada akhir Oktober 2024.

6 Desember 2024 | 22.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia per November 2024 menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Cadangan devisa Indonesia pada akhir November tercatat sebesar US$150,2 miliar.
 
“Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2024 tercatat sebesar 150,2 miliar dolar AS, sedikit menurun dibandingkan posisi pada akhir Oktober 2024 sebesar 151,2 miliar dolar AS,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari keterangan resmi pada Jumat, 6 Desember 2024.
 
Denny mengatakan posisi cadangan devisa tersebut tetap tinggi setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi itu juga disebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
 
“Perkembangan cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah,” ujarnya.
 
Posisi ULN pemerintah pada triwulan III 2024 sebesar US$204,1 miliar, atau mengalami pertumbuhan sebesar 8,4 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy), setelah mencatatkan kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8 persen yoy pada triwulan II 2024.
 
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (21,0 persen dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,9 persen); jasa pendidikan (16,8 persen); konstruksi (13,6 persen); serta jasa keuangan dan asuransi (9,1 persen).
 
BI juga menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depannya, bank sentral ini memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal.
 
“Prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal,” kata Denny.
 
Ia berkata BI akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus