Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Melanjutkan studi ke luar negeri menjadi impian banyak pelajar Indonesia. pengalaman baru dan kesempatan jalan-jalan ke luar negeri juga menjadi nilai plusnya. Untuk mendapat beasiswa melanjutkan sekolah di luar negeri perlu persiapan.
Menurut Dani Muhtada, dosen Fakultas Hukum Unnes yang juga sedang menempuh S3 di Northern Illinois University USA dengan beasiswa Fulbright, terdapat dua persiapan penting untuk mendapat beasiswa luar negeri. Sebagaimana dikutip dari laman unnes.ac.id, berikut teknik jitu meraih beasiswa di Luar Negeri:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Persiapan substantif
Menurut Dani, persiapan substantif berkaitan dengan kelayakan calon penerima beasiswa. Semakin baik persiapan substantif, semakin besar kesempatan kita mendapatkan beasiswa.
Di antara persiapan substantif adalah record akademik calon penerima beasiswa pada jenjang pendidikan sebelumnya. Jika ingin melamar untuk beasiswa S2, maka indeks prestasi (IP) saat S1 perlu diperhatikan. Semakin tinggi IP, semakin besar kesempatan untuk mendapatkan beasiswa.
Kemudian untuk melamar beasiswa S3, diperlukan juga untuk memiliki karya tulis yang “layak jual”. sebagai contoh, memiliki tesis yang sangat baik, hasil riset yang sudah dipublikasikan, atau pernah menjuarai karya tulis ilmiah pada event tertentu. Sering menulis artikel di koran atau majalah juga bisa menjadi poin yang berharga bagi pertimbangan sponsor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
2. Persiapan teknis
Menurut pria yang pernah mendapatkan beasiswa ADS dari Australia tersebut, persiapan jenis ini berhubungan dengan kemampuan memahami prosedur, standar dan kriteria yang telah ditetapkan pihak sponsor. Prosedur tersebut biasanya berbeda-beda, tergantung pada beasiswa apa yang hendak kita kejar.
Misalnya bila sedang mengejar beasiswa ADS (Australia), Chevening (Inggris), Fulbright (Amerika), DAAD (Jerman), ataupun LPDP Indonesia. Tiap-tiap sponsor beasiswa punya prosedur, standar, dan kriteria masing-masing. Sebagai pemburu beasiswa, kita harus cermat memahami keinginan sponsor dan apa yang membuat mereka tertarik kepada calon penerima beasiswa.
Pemahaman yang baik tentang keinginan sponsor akan sangat membantu kita dalam menyusun strategi yang efektif untuk menarik perhatian mereka.
Keuntungan Belajar di Luar Negeri
Baca : 4 Tips Belajar Bahasa Asing Sebelum Pergi ke Luar Negeri
Menurut laman North Carolina (NC) State University, ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dengan mengambil pembelajaran di luar negeri. Antara lain:
1. Pengembangan diri
Saat berada di luar negeri, setiap pengalaman baru bisa menjadi tantangan dan petualangan. Dengan melangkah keluar dari zona nyaman, anda akan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan menemukan bahwa anda dapat menangani hal-hal yang tidak terduga.
Belajar di luar negeri juga dapat menjadi pengalaman transformatif yang mendorong pertumbuhan pribadi seiring dengan peningkatan perkembangan intelektual.
2. Pengalaman dan keterampilan Internasional
Melalui studi di luar negeri, anda dapat memperoleh pengalaman dan keterampilan internasional seperti kepekaan antar budaya, kemampuan menghadapi ambiguitas, dan adaptasi terhadap lingkungan baru yang semua hal tersebut sangat dihargai oleh pemberi kerja.
Di luar negeri, Anda dapat belajar berhubungan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, suatu kemampuan penting di tempat kerja. Menurut survei IES, alumni mereka yang belajar di luar negeri memperoleh rata-rata 7.000 US Dollar atau nyaris Rp. 10 Juta lebih banyak dalam gaji awal dibandingkan populasi umum lulusan perguruan tinggi AS.
3. Melihat dunia
Yang terakhir, anda dapat mengembangkan pemahaman dan apresiasi orang-orang dari negara lain dan meningkatkan kompetensi lintas budaya serta banyak keterampilan dengan studi di luar negeri.
Dalam survei IES, 97 persen responden menyatakan bahwa belajar di luar negeri berfungsi sebagai katalis untuk meningkatkan kedewasaan, 96 persen meningkatkan kepercayaan diri mereka, dan 84 persen mengatakan bahwa kuliah di luar negeri membantu mereka mengembangkan keterampilan kerja.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.