Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Cari CVR Sriwijaya Air SJ 182, KNKT Bikin Posko Baru di Pulau Lancang

KNKT mendirikan posko baru di Pulau Lancang untuk memudahkan pencarian CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

20 Januari 2021 | 17.37 WIB

Sejumlah prajurit TNI AL pengawak KRI Rigel-933 mengamati robot bawah laut atau 'Remotely Operated Vehicle (ROV)' yang diturunkan untuk melakukan pencarian korban dan puing dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari hilang kontak dan diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Perbesar
Sejumlah prajurit TNI AL pengawak KRI Rigel-933 mengamati robot bawah laut atau 'Remotely Operated Vehicle (ROV)' yang diturunkan untuk melakukan pencarian korban dan puing dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari hilang kontak dan diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi mendirikan posko baru di Pulau Lancang untuk memudahkan pencarian Cockpit Voice Recorder atau CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saat ini KNKT juga sudah mendirikan posko baru di Pulau Lancang untuk memudahkan operasi pencarian. Hal ini juga dibutuhkan untuk mengungkap penyebab kecelakaan serta mencegah kejadian yang sama di kemudian hari," ujar Budi Karya dalam konferensi video, Rabu, 20 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi mengatakan pencarian korban dan serpihan pesawat sudah dilakukan sejak hilang kontak pada 9 Januari 2021. Saat ini, salah satu bagian kotak hitam dari pesawat tersebut, yaitu Flight Data Recorder, sudah ditemukan. KNKT juga saat ini sudah berhasil membuka FDR untuk memperoleh informasi lebih jauh.

"Untuk investigasi penyebab kecelakaan, diharapkan CVR dapat segera ditemukan untuk melengkapi investigasi KNKT," ujar Budi.

Selain menemukan FDR, sampai hari ke-12, kata Budi Karya, Basarnas sudah mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh penumpang, 63 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat.

Atas hasil kerja Tim SAR Gabungan, Presiden Joko Widodo berterima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya. Ke depannya, Jokowi mengingatkan kepada semua pihak di bidang transportasi agar selalu mengutamakan keselamatan penumpang.

"Saya ingin agar di bidang transportasi itu keselamatan yang utama," ujar Jokowi. Jokowi pun berpesan kepada KNKT dan Kementerian Perhubungan agar ke depannya terus melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat yang akan terbang. Dengan demikian keselamatan masyarkat dan penumpang tetap terjaga.

Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 SJ 182 diduga jatuh di dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pukul 14.40 WIB.

Pesawat Sriwijaya Air itu membawa 62 orang. Sebanyak 50 orang merupakan penumpang dan 12 lainnya adalah kru. Pesawat semestinya dijadwalkan tiba di Pontianak pukul 15.50 WIB.

CAESAR AKBAR

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus