Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Binance Changpeng Zhao diketahui telah mengundurkan diri dari jabatannya. Zhao mengaku bersalah karena melanggar undang-undang anti-pencucian uang Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di Indonesia sendiri, Binance merupakan pemilik saham mayoritas di Tokocrypto. Berkaitan dengan hal ini, VP Corporate Communication Tokocrypto, Rieka Handayani, buka suara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rieka mengatakan Tokocrypto tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut mengenai pemberitaan yang sedang beredar saat ini. Namun, dia mengatakan Tokocrypto mempunyai entitas sendiri (PT Aset Digital Berkat) yang terpisah dari Binance dalam menjalankan operasional perusahaan.
“Kami selalu mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia, semenjak Tokocrypto menjadi Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) pertama yang terdaftar resmi di Bappebti sejak 2018,” ujar Rieka dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 24 November 2023.
Selain itu, Rieka menegaskan bahwa dana nasabah tetap aman sesuai dengan komitmen kami menjaga integritas, kepercayaan, dan perlindungan aset pelanggan.
“Aktivitas perusahaan, transaksi perdagangan, dan layanan pelanggan tetap berjalan normal. Dari sisi pengguna, transaksi kami juga masih tetap normal,” tuturnya.
Lebih lanjut, perwakilan Tokocrypto itu mengatakan akan tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan perusahaan.
“Prestasi kami sebagai satu-satunya Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) di Indonesia yang menerima penghargaan FIR on ML/TF dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada tahun 2022 adalah bukti komitmen kami dalam mematuhi peraturan dan standar tertinggi dalam industri ini,” ujar dia.
Dengan lebih dari 3,5 juta pengguna dan 4 juta unduhan hingga kuartal III 2023, Rieka mengklaim Tokocrypto tidak hanya berkembang pesat, tapi juga memperkuat komitmennya guna capai profitabilitas yang sehat untuk bisnis berkelanjutan.
Adapun transaksi aset kripto Tokocrypto tercatat meningkat secara substansial, dengan lonjakan volume perdagangan hingga lebih dari 10 persen pada Oktober 2023 (MoM).
Sebelumnya, Changpeng Zhao menyampaikan pengunduran diri sebagai CEO Binance dalam unggahannya di media sosial X.
Alasan yang membuat Zhao mengundurkan diri dari jabatan CEO berawal dari investigasi yang dilakukan Department of Justice (DOJ) atau Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). DOJ telah melakukan penyelidikan sejak 2018 silam.
Pendiri perusahaan kripto terbesar di dunia itu mengaku bersalah karena melanggar undang-undang anti pencucian uang Amerika Serikat. Ini sebagai bagian dari penyelesaian US$ 4,3 miliar atau sekitar Rp 66,98 triliun yang memerlukan penyelidikan selama bertahun-tahun terhadap pertukaran kripto.
Adapun Jaksa Pengadilan Negara Bagian AS menyatakan hal ini pada Selasa waktu negara tersebut, atau Rabu, 22 November WIB.
Binance melanggar undang-undang anti pencucian uang dan sanksi AS dan gagal melaporkan lebih dari 100 ribu transaksi mencurigakan dengan organisasi yang digambarkan AS sebagai kelompok teroris termasuk Hamas, al Qaeda, dan Negara Islam Irak dan Suriah, kata pihak berwenang.
Perusahaan kripto itu juga tidak pernah melaporkan transaksi dengan situs web yang disebut terlibat dalam perdagangan materi pelecehan seksual terhadap anak-anak dan merupakan salah satu penerima terbesar hasil ransomware.
“Binance memudahkan para penjahat untuk memindahkan dana curian dan hasil terlarang di bursanya,” kata Jaksa Agung AS Merrick Garland pada hari Selasa. "Binance juga melakukan lebih dari sekedar gagal mematuhi hukum federal. Ia berpura-pura mematuhinya."