Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Chairul Tanjung Ungkap 4 Tantangan Perekonomian RI: Geopolitik hingga Lingkungan

Chairul Tanjung mengungkap tantangan perekonomian pada tahun ini, baik itu dari sisi global maupun dari dalam negeri. Apa saja?

29 Februari 2024 | 11.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Putri Tanjung dan Chairul Tanjung. Foto/Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Founder and Chairman CT Corp Chairul Tanjung, mengungkap tantangan perekonomian pada tahun ini, baik itu dari sisi global maupun dari dalam negeri. Menurut dia, ada empat faktor yang memunculkan tantangan bagi ekonomi domestik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, tensi geopolitik masih memanas bahkan hingga saat ini. “Keadaan sekarang ini tentu saja tidak mudah karena kita sekarang berada dalam keadaan global yang gloomy, yang penuh tantangan,” ujar Chairul dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, dikutip melalui CNBC TV, Kamis, 29 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, kondisi global saat ini seperti lautan yang sedang berombak tinggi dan berangin kencang. “Dan kita berlayar di tengahnya. Jadi saya mengatakan ini adalah sailing in the middle of the global storm,” tuturnya.

Kondisi ini, kata Chairul, menjadi masalah yang tidak mudah dilewati karena interaksi antara Indonesia dan negara-negara lain tidak dapat dipisahkan. 

"Permasalahan geopolitik menjadi sebuah isu serius yang kita hadapi. Kita tahu masalah Rusia-Ukraina tidak atau belum selesai, dan kita tahu di awal perang telah menyebabkan kenaikan harga komoditas, pangan, hingga energi,” kata dia. Kemudian, ada pula konflik antara Hamas dengan Israel. 

Kedua, saat ini Indonesia tengah mengalami financial stress yang menyebabkan kekurangan atau terganggunya supply dan demand dalam sektor keuangan. “Suku bunga bank di Amerika Serikat meningkat yang berakibat suku bunga di dunia lain juga meningkat," katanya. 

Ketiga, ada permasalahan lingkungan juga semakin serius. “Yang kita sebut climate disaster ini semakin bermasalah,” ucap dia. Menurut dia, tantangan ini setiap tahun semakin bertambah berat.

Terakhir, adalah disrupsi teknologi, di mana kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) seperti chat GPT disebut-sebut dapat menggantikan fungsi manusia dan mengurangi penyerapan tenaga kerja di masa yang akan datang. “Belum lagi robotisasi, teknologi, itu menyebabkan terjadinya transformasi sektor ekonomi yang apabila kita tidak siap menjadi permasalahan kita berikutnya.”

Keempat faktor di atas, kata Chairul, berpengaruh sangat signifikan terhadap permasalahan di Indonesia. 



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus