Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cina akan Bantu Pendanaan Makan Bergizi Gratis, Pengamat: Utang Bisa jadi Ancaman

Pengajar Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Peni Hanggarini, menilai bantuan pendanaan yang akan diberikan Cina kepada Indonesia dalam program Makan Bergizi Gratis berpotensi menjadi ancaman.

16 November 2024 | 18.24 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah) didampingi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh (keempat kanan) dan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun (ketiga kanan) meninjau pelaksanaan uji coba pemberian makanan bergizi gratis kepada siswa di SDN 103 Inpres Hasanuddin saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 13 November 2024. Kunjungan perdana Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Sulsel tersebut selain memantau uji coba pemberian makanan bergizi gratis kepada siswa juga menghadiri penutupan Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Kabupaten Toraja Utara. ANTARA
Perbesar
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah) didampingi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh (keempat kanan) dan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun (ketiga kanan) meninjau pelaksanaan uji coba pemberian makanan bergizi gratis kepada siswa di SDN 103 Inpres Hasanuddin saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 13 November 2024. Kunjungan perdana Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Sulsel tersebut selain memantau uji coba pemberian makanan bergizi gratis kepada siswa juga menghadiri penutupan Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Kabupaten Toraja Utara. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pengajar Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Peni Hanggarini, menilai bantuan pendanaan yang akan diberikan Cina kepada Indonesia dalam program makan bergizi gratis berpotensi menjadi ancaman. Pasalnya, menurut dia, utang bukan sekadar nominal yang harus dibayar, melainkan juga instrumen politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Ancaman bisa berubah menjadi ancaman yang nyata dan itu butuh waktu. Masalahnya hanya terwujud dalam waktu singkat atau tidak," kata Peni dalam diskusi yang disiarkan secara daring, Jumat, 15 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dukungan dana dari pemerintah Cina merupakan hasil dari lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Negeri Panda itu pada Jumat sampai Ahad, 8-10 November 2024. Kesepakatan itu dibacakan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah China yang disaksikan langsung oleh Prabowo dan Xi Jinping.

Peni berujar, utang dapat menjadi instrumen politik sebuah negara untuk memengaruhi negara lain. Ada kaitan erat antara ekonomi dan politik dalam konteks utang. Ketika semakin menumpuk dan sulit dibayar, ia mengatakan utang dari Cina akan menjadi ancaman yang nyata.

Selain itu, Peni mengatakan ancaman akibat utang dapat bersifat spillover atau merambah ke ancaman-ancaman lainnya. Ia mencontohkan, utang yang awalnya hanya dianggap sebagai beban ekonomi yang besar lama-lama dapat menjadi ancaman dalam konteks keamanan atau human security. "Berbagai dimensinya nanti akan saling terkait. Kita tidak bisa memandang remeh utang," ucapnya.

Selain Cina, Amerika Serikat (AS) juga disebut akan mendukung program Makan Bergizi Gratis dalam lawatan Prabowo ke negara itu pada Selasa, 12 November 2024. Peni menilai, dukungan dari kedua negara ini menunjukkan posisi Indonesia yang semakin strategis. Ia menilai kondisi ini sebagai hal yang bagus. Namun, ia mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam menerima bantuan pendanaan Makan Bergizi Gratis ini. "ini bukan ngasih ya, tetapi kan utang," katanya.

Pemerintah, Peni mengatakan, harus mempelajari terlebih dahulu keuntungan hingga besaran bunga yang menyertai utang dari Cina. Pemerintah juga perlu membandingkannya dengan bantuan yang diberikan oleh Amerika. Prinsipnya, kata dia, Indonesia tak boleh memihak salah satu kubu. Alih-alih memihak, ia menilai Indonesia harus menjunjung tinggi prinsip independen dan aktif supaya bebas untuk bergerak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus