PAMERAN tahunan industri Jerman di kota Hannover terakhir ini
memakai tema "Energi Tahun 2000". Terbayang di situ tekad orang
untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada bahan bakar
minyak (BBM). Mengesankan sekali pameran itu bagi pengunjung
seperti Menteri Negara Riset dan Teknologi, Prof. Dr. B.J.
Habibie. Hingga sekembalinya dari sana ia menyiarkan gagasan
bahwa Indonesia akan membuat ahan bakar etanol.
Dalam Hnnovr Fair 1980 dipajang mobil Volkswagen yang 100%
dijalankan dengan etanol. Mobil ini dibuat di Brazil. Program
peralihan dari bensin ke etanol di Brazil sudah berlangsung
sejak tahun 1975 yang diawali dengan penggunaan gasohol,
campuran bensin dan etanol sebanyak 20%.
Brazil memproduksi etanol dari tebu yang kini hampir mencapai 1
milyar liter setahun. Etanol diharapkan bisa menggantikan 20%
kebutuhan BBM di negeri itu tahun ini. Petrobras, perusahaan
minyak nasional Brazil, menjamin pembelian semua produk etanol
dalam negeri. Penelitian untuk menggunakan singkong sebagai
bahan baku pembuatan etanol sedang dilakukan dan telah ditemukan
suatu metode baru dalam penggunaan enzim untuk mengubah pati
singkong menjadi gula. Di Brazil juga ditemukan bahwa minyak
dari berbagai jenis palm bisa digunakan sebagai bahan bakar
mesin diesel, bahkan tanpa diolah !
Dalam Hannover Fair juga DaimlerBenz menampilkan Mercedes 280,
yang mesinnya digerakkan 100% dengan etanol. Sedang Deutz,
perusahaan raksasa di Jerman Barat, memamerkan mesin yang
dijalankan dengan etanol pula.
Pokoknya etanol sebagai komoditi energi mempunyai masa depan
yang cerah. Agaknya Presiden Soeharto sudah tertarik dan meminta
Habibie agar menjajaki kemungkinan mendirikan industri pembuatan
etanol di Indonesia.
Menurut Habibie, Indonesia tidak perlu pusing memikirkan
pengembangan mesin yang memakai etanol. "Serahkan itu kepada
negara industri maju," ujarnya dalam interpiu TEMPO pekan lalu.
"Kita menitikberatkan saja usaha pada pembuatan etanol."
Seperti sudah dibuktikan di Brazil, program pembuatan etanol
Indonesia akan membuka kesempatan kerja yang cukup luas,
terutama di sektor pertanian. Selain memenuhi kebutuhan dalam
negeri akan bahan bakar pengganti minyak, pasaran ekspor juga
tampak cukup besar.
Untuk menanam bahan baku pembuatan etanol hingga mencukupi
kebutuhan sekitar 20 juta kendaraan pribadi di Jerman Barat akan
diperlukan separuh wilayah negeri itu. Maka Dr. W.Bernhard
kepala bagian riset Volkswagen, pernah mengajak kerja sama
dengan negara berkembang yang wilayahnya luas, seperti Brazil.
Wilayah Indonesia juga ideal untuk pembuatan etanol.
Etanol atau etilalkohol (C2HsOH) merupakan jenis alkohol yang
mungkin paling lama dikenal manusia. Sejak zaman purba sudah
dibuat melalui proses fermentasi karbohidrat seperti gula, pati
dan buah-buahan, dengan menggunakan peralatan sederhana. Makanan
seperti tape atau minuman seperti brem, tuak, anggur dan bir
--semua itu mengandung etanol hasil fermentasi. Tanaman seperti
padi-padian, pohon sagu, jagung, umbi-umbian, pohon nipa, dan
singkong merupakan sumber potensial bagi pembuatan etanol. Dan
semua tanaman itu merupakan sumber energi yang dapat
diperbaharui (renewable). Justru di sini letak daya tarik
utamanya.
Sebaliknya, sebagian tanaman itu masih merupakan sumber makanan
utama bagi rakyat. "Bagaimana perasaan orang kalau ini dibakar
dalam mobil, sedang sebagian besar dunia masih kelaparan," ujar
Habibie. Karena itu Habibie cenderung menggunakan ubi jalar
(Impomoea batata) yang nilai gizinya relatif rendah tapi kadar
karbohidrat sebagai hasil fotosintesa cukup tinggi. Juga ubi
jalar dalam waktu 3-4 bulan sudah matang hingga dalam satu tahun
bisa dipanen 3 kali.
Produksinya yang mencapai 10 ton per hektar sekali panen masih
bisa ditingkatkan lagi dengan penggunaan pupuk dan bibit unggul.
Dan ubi jalar bisa pula dipanen secara mekanis.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang diketuai
Dr. B.J. Habibie memberi nama "Proyek Perkebunan Energi" untuk
proyek pembuatan etanol itu. Direncanakan untuk memanfaatkan
tenaga dan tanah para petani transmigran.
Sekarang petani transmigran diharapkan bisa berdikari dengan
tanah 2 hektar setelah satu tahun. Tapi biasanya ia menghadapi
problem pemasaran. "Kalau kita berhasil mengaitkan transmigrasi
dengan proyek ini, jelas si petani bisa memperoleh pendapatan
tetap dari setengah bidang tanahnya," ujar Habibie. Dengan harga
pedoman Rp 12,50 per kg ubi jalar dan produksi 30 ton per hektar
setahun ditaksirnya petani bisa memperoleh Rp 375.000 dari satu
hektar tanahnya.
Sudah ditunjuk Ir. Wardiman, As ten I Menteri Ristek, sebagai
kepala proyek ini. Menurut perhitungan Wardiman -- tokoh lari
santai di Jakarta -- dari 6 kg ubi jalar bisa dihasilkan l liter
etanol. Kalau dalam 1 unit transmigrasi terdapat 500 KK dengan
1000 ha tanah' separuh tanah ini bisa digunakan untuk menanam
ubi jalar. Dengan produksi 30 ton setahun per hektar, 1 unit
transmi grasi menghasilkan 15.000 ton yang bi-a diolah menjadi
2.500 liter etanol.
Pagi Ini
Habibie sudah memutuskan untuk mendirikan sebuah pilot project
pembuatan etanol berkapasitas 5000 kilo liter setahun di
Lampung. Dari Menteri Nakertrans Harun Zain dimintanya supaya
disediakan 1000 hektar tanah di Lampung.
Agaknya tidak ada rencana membangun pabrik etanol raksasa yang
sentral. Tapi ada maksud menular sejumlah hesar pabrik kecil di
berbagai unit transmigrasi.
"Saya tidak memikirkan untuk membeli pabrik fermentasi dari
Jerman atau Jepang," ujar Habibie. "Saya mau mendirikan pabrik
yang membuat pabrik fermentasi . "
Investasi untuk ini cukup menari k. Misalnya konsumsi BBM
Indonesia lahun lalu sebesar 20,4 juta kilo liter. Bila sebuah
pabrik berkapasitas 5000 kiloliter, "saya membutuhkan 4000
pabrik fermentasi dan ini sudah merupakan suatu market
tersendiri," ujar Habibie bersemangat.
Dalam waktu dekat Indonesia akan menerima sebuah mobil
Volkswagen tipe Passat 1500 cc dari Brazil. "Kita perlukan itu
untuk menguji performance etanol produksi Indonesia," ujar Ir.
Rahadi Ramelan, kepala Pengkajian Industri BPPT. "Selain itu
kita juga dapat sebuah generating set yang dijalankan dengan
etanol."
Untuk segera mewujudkan proyek ini, Habibie segera akan
membenn!li suatu tim inter-departemental. "Sa a bermaksud untuk
mengadakan rapal dalam bulan ini," ungkapnya. "Kalau bisa pagi
ini."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini