Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dampak krisis dan resesi global ternyata sudah mendera Indonesia sejak kuartal keempat 2008. Petani sektor perkebunan di delapan provinsi paling dahulu merasakan pahitnya krisis, seiring dengan menurunnya harga sejumlah komoditas perkebunan di pasar dunia. Sektor otomotif pun tak kalah lesu. Penjualan mobil dan motor terus menurun sejak Agustus lalu. Tren penurunan ini berlanjut pada tahun ini.
Delapan provinsi sudah terimbas krisis
Krisis
Potensi Krisis
Relatif Aman
Pengangguran Melonjak
Sampai Januari 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menerima laporan ada 250 ribu tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Jika pemerintah berdiam diri, akan ada 2 juta pengangguran baru.
Pengangguran (per Agustus)
Ekspor Cenderung Turun
Tanda-tanda dampak krisis global telah menerjang Indonesia juga bisa terlihat tren penurunan ekspor dan impor. Total ekspor pada 2008 memang meningkat, tapi ekspor bulanan sesungguhnya sudah turun sejak September lantaran pasar dunia lesu. Nilai ekspor akan semakin anjlok tahun ini. Pertumbuhannya ditaksir hanya 2,5 persen.
Ekspor dan Impor Bulanan (US$ Juta)
Ekspor
Impor
Sumber : BPS
Bahan Baku Turun, Ekspor Terancam
Pelemahan ekonomi juga terlihat dari penurunan impor bahan baku yang dipakai industri nasional. Penurunan impor ini bau akan terasa 3-4 bulan ke depan ketika ekspor menurun.
Impor Menurut Golongan Barang
November 2008
Desember 2008
Penjualan Mobil Bulanan
2008
2009
Sumber: Gaikindo
Total Penjualan Mobil
* Prediksi
Penjualan Motor Bulanan
2008
2009
Total Penjualan Motor
* Prediksi
Mengerut
Semula pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi 2009 bisa mencapai 5-5,5 persen. Lantaran turbulensi dan pengerutan perekonomian sudah mulai terjadi, pemerintah akhirnya mematok pertumbuhan ekonomi hanya 4,7 persen.
Pertumbuhan Ekonomi
*RAPBN-P 2009
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo