Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto tengah menggencarkan kebijakan penghematan besar-besaran. Beberapa waktu lalu, ia meminta jajarannya untuk memangkas anggaran belanja negara tahun anggaran 2025 sebesar Rp 306,69 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perintah berhemat itu dituangkan melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak cukup pemangkasan anggaran Rp 306,69 triliun, Prabowo mengatakan bakal melanjutkan pemangkasan anggaran besar-besaran itu hingga putaran ketiga. Dalam rencana ini, dananya naik menjadi Rp 750 triliun.
Nantinya dari hasil penghematan tersebut, Prabowo mengatakan, sejumlah US$ 24 miliar (setara Rp 390 triliun dengan kurs Rp 16.260) akan dialokasikan untuk makan bergizi gratis, sisanya US$ 20 miliar (sekitar Rp 325 triliun dengan kurs Rp 16.260) akan diinvestasikan di Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan turut menyoroti pelaksanaan penghematan anggaran secara masif ini. Lantas, bagaimana komentar Luhut soal pemangkasan anggaran?
Prabowo Diminta Hati-hati dalam Alokasikan Hasil Efisiensi Anggaran
Luhut memperingatkan pemerintah perlu berhati-hati dalam mengalokasikan dana hasil efisiensi anggaran senilai Rp 306,69 triliun yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menurut dia, kebijakan efisiensi memang harus diimplementasikan guna meningkatkan kualitas belanja negara dan efek berganda terhadap perekonomian. Namun, kebijakan itu tetap harus dipelajari dengan saksama.
“Efisiensi anggaran ini adalah hal yang sangat penting. Kita harus berhati-hati bagaimana kita mengalokasikan Rp 300 triliun dan bagaimana kita mendapatkan Rp 300 triliun itu,” ucap Luhut dalam acara Indonesia Economic Summit 2025 yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa, 18 Februari 2025. Hal seperti ini, lanjut dia, harus dipelajari dengan hati-hati.
Luhut menjelaskan, DEN sudah memberikan saran kepada Prabowo. “Saya kira Presiden sangat memperhatikan,” katanya.
Pemangkasan Anggaran Diharapkan Tidak Ganggu Pertumbuhan
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo itu mengungkap dirinya berharap pemangkasan anggaran yang tengah digencarkan pemerintahan Prabowo Subianto tidak terlalu mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Luhut menyebut pemerintah memperhatikan dan mencermati pelaksanaan kebijakan ini. “Kita lihatlah, kan sekarang mulai diperhatikan dengan cermat, disesuaikan dengan cepat,” kata Luhut saat ditemui seusai acara Economic Outlook 2025 yang dihelat di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Ketika ditanya soal potensi terganggunya pertumbuhan ekonomi akibat pemangkasan anggaran ini, Luhut menyatakan, “Saya berharap tidak banyak, kalaupun ada tidak akan banyak.”
Luhut pun memastikan DEN sudah mengusulkan kepada Prabowo untuk mengevaluasi area-area yang harus memang perlu diperhatikan dengan baik.
Pemangkasan Anggaran Tiga Putaran akan Menggoyang Semua
Adapun Presiden Prabowo Subianto berencana melanjutkan kebijakan penghematan anggaran sampai tiga putaran. Hal ini dia sampaikan di hadapan tamu undangan perayaan Hari Ulang Tahun Partai Gerindra ke-17 di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Ia merincikan, penghematan putaran pertama sebesar Rp 300 triliun berasal dari pos Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara. Pada tahap kedua, Prabowo menargetkan bisa memangkas dana APBN setelah menyisir anggaran hingga ke satuan sembilan atau item belanja rinci dengan total sebesar Rp 308 triliun. Namun sebanyak Rp 58 triliun di antaranya bakal dikembalikan ke kementerian dan lembaga.
Sementara pada putaran ketiga berasal dari badan usaha milik negara sebesar Rp 300 triliun, dengan Rp 100 triliun di antaranya akan disalurkan untuk penyertaan modal negara di perusahaan pelat merah tersebut.
Dengan hitungan Rp 300 triliun dari tahap pertama, Rp 250 dari tahap kedua, dan Rp 200 triliun dari tahap ketiga, total penghematan anggaran yang ditargetkan Prabowo mencapai Rp 750 triliun atau US$ 44 miliar.
Ketua DEN Luhut Pandjaitan turut menyoroti rencana baru Prabowo ini. “Efisiensi itu, menurut saya, akan menggoyang semua supaya betul-betul jangan mengeluarkan anggaran yang tidak perlu-perlu, selama ini kan banyak itu,” katanya ketika ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Ketika ditanya apakah efisiensi anggaran tiga putaran sebesar Rp 750 triliun itu memungkinkan untuk dilakukan, Luhut menjawab, “Tergantung nanti sasaran-sasarannya.”