Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

EUA Keluar, Kimia Farma: Warga Sudah Bisa Suntik Vaksin Booster Sinopharm

Kimia Farma menyatakan warga sudah bisa vaksin booster Sinopharm karena izin edarnya sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

12 Februari 2022 | 09.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 penguat (booster) atau dosis ketiga kepada warga di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Menteng Anno 1955, Jakarta, Jumat, 11 Februari 2022. Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 7 Februari pukul 18.00 WIB, jumlah warga yang sudah menerima booster baru 5.679.434 orang. Sedangkan target total keseluruhan warga yang mendapatkan booster berjumlah sebanyak 208.265.720 orang. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk menyatakan masyarakat sudah bisa mendapatkan vaksin booster Sinopharm karena Badan Pengawas Obat dan Makanan sudah mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) atau persetujuan darurat sebagai vaksin dosis lanjutan untuk dewasa 18 tahun ke atas.

Sehingga masyarakat yang telah menerima vaksin Sinopharm dosis primer lengkap sekurang-kurangnya enam bulan, sudah bisa menerima vaksin booster produksi Beijing Bio-Institute Biological itu.

"Vaksin booster Sinopharm ini hadir untuk membantu mempercepat program vaksinasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah," kata GM Corporate Secretary PT. Kimia Farma Tbk dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 12 Februari 2022.

Dengan diterbitkannya EUA terhadap vaksin booster homolog Sinopharm berarti telah menambah varian regimen dosis yang diumumkan oleh Kemenkes dan Badan POM.

Ganti menyampaikan, Badan POM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas.

"Vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik," ujar Ganti.

Sementara itu, frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan (KTD) setelah pemberian booster lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.

KTD yang sering terjadi merupakan reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, dan kemerahan serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot, dengan tingkat keparahan grade 1-2.

Dilihat dari aspek imunogenisitas, peningkatan respon imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti IgG masing-masing sebesar 8,4 kali dan delapan kali lipat dibandingkan sebelum pemberian booster.

Sesuai dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Badan POM, respons imun setelah pemberian booster tersebut lebih tinggi dibandingkan respons imun yang dihasilkan pada saat vaksinasi primer.

Ganti menambahkan, masyarakat yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis primer Sinopharm melalui badan hukum atau badan usaha, serta bagi badan hukum atau badan usaha yang ingin mendaftarkan pegawainya, sekarang sudah dapat melakukan pendaftaran melalui portal.vaksingotongroyong.id atau whatsapp Biofarma di 0811 2060 888.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus