Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecepatan pengujian jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan oleh kontraktor secara bertahap. Untuk mencapai puncak kecepatan teknis di 385 kilometer per jam, PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC melakukan berbagai penyempurnaan prasarana di berbagai aspek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan penyempurnaan prasarana KCJB ini merupakan tindaklanjut dari berbagai evaluasi perjalanan kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) yang dijalankan dengan kecepatan hingga 180 kilometer per jam. Melalui kereta inspeksi, berbagai aspek prasarana diukur keandalannya melalui peralatan yang terpasang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setelah sebelumnya dapat dilalui dengan kecepatan hingga 180 kilometer per jam secara aman, saat ini seluruh kontraktor KCJB melakukan peningkatan kualitas prasarana sehingga kecepatan terus ditingkatkan bertahap. Penyempurnaan prasarana yang dimaksud dilakukan pada aspek jalur, sinyal, komunikasi, kelistrikan, hingga pengamanan," ujar dia lewat keterangan tertulis dikutip Rabu, 31 Mei 2023.
Penyempurnaan pada jalur dilakukan dengan memadatkan batu ballast pada rel sehingga jalur rel semakin kokoh, stabil, dan minim guncangan saat dilalui kereta dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya, aspek penyelarasan kabel Overhead Catenary System (OCS) atau Listrik Aliran Atas (LAA).
Penyelarasan ini bertujuan agar kabel LAA yang digunakan tidak mengalami penipisan yang membuat distribusi listrik terganggu. Dilakukan pula penyetelan frekuensi sinyal yang tujuannya untuk mendapatkan sinyal paling jernih yang bisa diterima oleh sarana dan prasarana KCJB.
“Terakhir adalah melakukan pengecekan komunikasi untuk memastikan jalur GSMR (jaringan telekomunikasi khusus) yang digunakan KCJB tidak terganggu oleh sinyal telepon atau komunikasi lain selain sinyal komunikasi yang digunakan oleh kereta cepat,” kata Emir.
Dia juga menjelaskan penyempurnaan prasarana KCJB ini tetap membutuhkan dukungan masyarakat salah satunya adalah dengan tidak memasuki dan beraktivitas di sekitar jalur KCJB. Selain membahayakan masyarakat, hal itu juga dapat mengganggu keselamatan perjalanan KCJB.
Untuk mencegah gangguan itu, KCIC rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat di sekitar trase KCJB. “Dukungan juga diberikan dari TNI dan Polri yang terus memperketat pengamanan di area-area rawan di sepanjang trase KCJB,” ucap dia.
Pemasangan pagar pengaman juga terus dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisasi berbagai potensi gangguan keamanan yang dapat mengakibatkan kecelakaan pada saat KCJB dioperasikan secara reguler. KCIC bersama seluruh stakeholder, Emis berujar, terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran yang tersedia.
“Harapannya masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga dan melindungi proyek strategis nasional kebanggaan Indonesia ini," tutur Emir.
Pilihan Editor: Terkini: Infrastruktur di IKN Dikebut Demi Undang Investor, BSI Tanggapi Bocoran Chat Negosiasi dengan LockBit
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.