Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Fahri Hamzah Yakin Program 3 Juta Rumah Tercapai: Lebih Dari Itu Juga Bisa

Program 3 juta rumah diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.

29 November 2024 | 15.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah optimistis program 3 juta rumah terealisasi. Sebab, sebelumnya pemerintah telah memulai dengan program 1 juta rumah di era pemerintahan Presiden Jokowi.

“Kan, tinggal tambah dua juta. Sebenarnya gampang itu. Saya sih nggak merasa itu sulit, ya,” kata Fahri di acara Dialog Bersama Asosiasi Pengembang dalam Rangka Percepatan Penyaluran Program 3 Juta Rumah di Menara BTN, Jakarta, Jumat, 29 November 2024.

Pasalnya, menurut Fahri, permintaan perumahan di Indonesia besar. Fahri mengatakan pemerintah hanya perlu mengatur instrumen-instrumen negara agar dinamika di pasar bisa berjalan baik. “Kalau pemerintah ngerti cara meletakkan dirinya, lebih dari itu juga pasti bisa,” kata dia.

Program 3 juta rumah merupakan program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Prabowo menargetkan pembangunan dua juta rumah di pedesaan dan satu juta rumah di perkotaan. Untuk merealisasikan program ini, Prabowo pun membentuk PKP. Sebelumnya, di era pemerintahan Presiden Jokowi, urusan perumahan berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Menurut Fahri Hamzah, program 3 juta merupakan upaya pemerintah membantu rakyat memenuhi kebutuhan papan, yang merupakan kebutuhan pokok layaknya sandang dan pangan. Namun, meski optimistis program 3 juta rumah terealisasi, ia mengatakan masih ada sejumlah persoalan yang menghambat askes kepemilikan rumah masyarakat. Pertama, masalah ketersediaan tanah. Namun, ia mengklaim kementeriannya tengah menyelesaikan persoalan ini bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Persoalan berikutnya adalah masalah perizinan. Menurut dia, harga rumah yang tinggi tidak terlepas dari proses perizinan yang berbelit, sehingga rawan praktik suap. Menurut dia praktik sogok-menyogok mesti dihentikan. Karena Prabowo sudah mengingatkan berhenti korupsi dan menerima suap.

“Ini mudah-mudahan akan menciptakan suatu mekanisme yang baik, sehingga otomatis nanti harga tanah atau rumah bagi rakyat makin affordable, makin terjangkau,” kata dia.

Pilihan Editor: Maruarar Sirait Sebut Perusahaan Boy Thohir Bakal Bangun Rumah Rakyat di Kalimantan Selatan

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus