Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri sering jadi momentum kenaikan konsumsi. Tapi buat industri mobil, trennya justru berbanding terbalik. Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mencatat sudah beberapa tahun terakhir lebaran tak mampu mendongkrak penjualan mobil. “Belakangan, selalu ada penurunan penjualan di masa lebaran dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 3 Maret 2025. Penurunannya sekitar 15-20 persen dibandingkan masa normal. Tahun ini, ia memperkirakan tren tersebut masih berlanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kukuh mengatakan, konsentrasi belanja masyarakat di hari raya umat muslim sudah berubah. Mereka tak lagi fokus pada kendaraan bermotor. Masyarakat lebih memfokuskan belanja pada makanan dan minuman serta pakaian selama periode ini. Selain itu konsumsi untuk transportasi dan wisata cenderung meningkat.
Baru setelah lebaran para pengusaha mulai berharap penjualan kendaraan kembali naik. Dengan catatan, ada intervensi pemerintah. Pasalnya kebijakan teranyar pemerintah menghambat penjualan kendaraan bermotor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah menerapkan kebijakan opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) mulai 5 Januari 2025. Kukuh menyatakan, kenaikan 1 persen BBNKB berpotensi mengurangi volume penjualan kendaraan hingga 10 persen. "Kalau ada kenaikan sekitar dua persen, mungkin turun sekitar 11-12 persen," katanya.
Dia sedang menanti kebijakan pemerintah-pemerintah daerah terhadap opsen ini. Harapannya, ada insentif sehingga tarif pajak BBNKB dan PKB tak berubah drastis. Jika ada relaksasi, Kukuh optimistis penjualan kendaraan bermotor bisa terdongkrak.
Tahun ini, Gaikindo menargetkan penjualan kendaraan bermotor sebanyak 900 ribu unit. Angkanya lebih rendah dari target 2024 yang dipasang Gaikindo yaitu 1,1 jura unit. Tren penjualan yang anjlok hingga kuartal III 2024 membuat asosiasi ini merevisi target mereka menjadi 850 ribu unit.
Realisasi penjualannya sampai Desember 2024 berakhir tak terpaut jauh. Gaikindo mencatat total penjualan mobil secara wholesale 865.723 unit atau turun 13,9 persen dari periode sama 2023 yang mencapai 1.005.802 unit. Untuk penjualan ritel, Gaikindo mencatat penurunan penjualan sebesar 10,9 persen secara tahunan dari 998.059 unit menjadi 889.680 unit.