Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Proses renovasi Gedung Sarinah tengah berjalan dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2021. Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan pusat perbelanjaan ini bakal memiliki spot-spot budaya, seperti amfiteater dan museum, hingga tempat bekerja atau co-working space.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Transformasi Sarinah akan memiliki konsep bisnis yang sangat inline. Nantinya Sarinah terdiri atas empat area, yaitu retail, trading (perdagangan), digital, dan properti," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa 18 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan maket yang diluncurkan baru-baru ini, Sarinah akan dipoles dengan konsep bangunan yang modern, namun memiliki relief-relief budaya. Beberapa titik di sekitar bangunan akan menjadi ruang terbuka hijau dan tempat berinteraksi antar-pengunjung.
Fetty menjelaskan, pemugaran Sarinah telah memperoleh rekomendasi dari tim ahli cagar budaya lantaran pusat perbelanjaan tersebut termasuk gedung bersejarah di Jakarta. Dengan demikian, pengembangannya bakal memperhatikan nilai-nilai historis.
Adapun Sarinah akan bertransformasi sebagai pusat ekosistem bisnis berbasis komunitas yang mengunggulkan produk-produk lokal. Nantinya, tempat ini akan menjadi pertemuan dan wadah bagi pengusaha-pengusaha lokal untuk memperoleh akses pasarnya lebih luas.
Renovasi Sarinah ini melibatkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Fetty menerangkan, proyek tersebut membutuhkan anggaran Rp 500 miliar dan working capital senilai Rp 200 miliar.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap Sarinah akan menjadi destinasi tujuan bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Jakarta. "Kami melihat transformasi yang sangat bagus, jadi tinggal diimplementasikan," katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA