Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Greenpeace Beri Prabowo-Gibran Nilai D di Bidang Transisi Energi

Greenpeace menilai upaya pemerintah untuk melakukan transisi energi fosil ke energi terbarukan masih belum maksimal dalam 100 hari pertama pemerintahan.

23 Januari 2025 | 19.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara PLTA Sutami di Waduk Karangkates, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, 6 Oktober 2024. PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui anak usahanya PLN Nusantara Renewables (PLN NR) mengoptimalkan Waduk Karangkates untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung berkapasitas 100 MWac guna mendukung percepatan transisi energi dan peningkatan kapasitas energi bersih di Indonesia. ANTARA/Irfan Sumanjaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace Indonesia memberi nilai D untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di bidang transisi energi. Greenpeace memberikan nilai tersebut untuk kinerja keduanya menjelang 100 hari pemerintahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Greenpeace menilai upaya pemerintah untuk melakukan transisi dari energi fosil ke energi terbarukan masih belum maksimal. "Untuk urusan batubara dan transisi energi, kita berikan nilai D," kata Country Director for Greenpeace in Indonesia Leonard Simanjuntak dalam diskusi "Rapor Bayangan 100 Hari Pemerintahan Prabowo Gibran" di Cikini, Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Leonard mengungkapkan alasan Greenpeace menilai kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran di sektor transisi energi masih rendah. Salah satu alasannya karena hingga saat ini pemerintah masih terus memperkuat peran batubara melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di kawasan industri. Contohnya, Leonard menyampaikan kebanyakan smelter-smelter nikel masih menggunakan PLTU yang dibangun khusus untuk menyokong industri mereka.

Selain itu, Leonard juga menyampaikan strategi pemerintah untuk menggunakan gas sebagai energi transisi juga salah kaprah. "Ini mungkin masih agak awal, tetapi kita sudah melihat arah kebijakan energi Indonesia akan kemudian menempatkan gas sebagai energi transisi, padahal gas itu adalah energi fosil juga," ucap Leonard.

Pengutamaan gas sebagai energi transisi dipertanyakan oleh Leonard. Sebab, Leonard berujar peningkatan penggunaan energi terbarukan di Indonesia masih relatif stagnan dalam beberapa tahun terakhir. "Karena juga kelemahan political will, justru bukannya diperbaiki tetapi malah mau pindah ke gas, mengutamakan gas," ujar dia.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden-Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2024 lalu. Pada 28 Januari 2025, pemerintahan Prabowo akan memasuki usia 100 hari. Prabowo sebelumnya menggelar sidang kabinet paripurna untuk mengevaluasi kinerja kabinet menjelang 100 hari pemerintahan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Rabu, 22 Januari 2025.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, yang turut hadir dalam sidang kabinet tersebut, mengatakan Presiden Prabowo akan memberikan arahan setelah 3 bulan atau 100 hari pertama kabinet Merah Putih bekerja. Prabowo, kata Raja Juli, juga akan memberikan arahan untuk 100 hari ke depan. "Mungkin presiden juga akan memberikan perintah kepada kami untuk 100 hari ke depan seperti apa," kata Raja Juli di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus