Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. atau harga emas Antam pada perdagangan Sabtu, 10 April 2021, turun Rp 4.000 jika dibandingkan dengan harga emas kemarin. "Harga emas batangan satu gram Rp 927.000," seperti ditulis dalam situs resmi Logam Mulia.
Berdasarkan situs Logam Mulia, harga emas batangan Antam di butik Pulogadung, Jakarta hari ini, yaitu:
1 gram Rp 927.000
2 gram Rp 1.794.000
3 gram Rp 2.666.000
5 gram Rp 4.410.000
10 gram Rp 8.765.000
25 gram Rp 21.787.000
50 gram Rp 43.495.000
100 gram Rp 86.912.000
250 gram Rp 217.015.000
Sedangkan, harga emas berukuran 500 gram, yaitu Rp 433,8 juta. Dan harga emas batangan 1.000 gram yaitu Rp 867,6 juta.
Kemarin, emas dibanderol Rp 931 ribu per gram. Sedangkan harga buyback emas hari ini adalah Rp 817 ribu per gram.
Melemahnya harga emas Antam tak lepas dari penurunan harga emas dunia yang terimbas oleh lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan rebound dalam greenback, yang kembali berada di bawah level psikologis US$ 1.750.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange pada hari Jumat kemarin anjlok US$ 13,4 atau 0,76 persen menjadi US$ 1.744,80 per ounce. Sehari sebelumnya, harga emas berjangka melonjak menjadi US$ 16,6 atau 0,95 persen menjadi US$ 1.758,20.
Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Logam Mulia BMO Tai Wong, mengungkapkan, secara keseluruhan, pasar emas bullish dalam jangka pendek, dengan ekspektasi naik menembus melewati US$ 1.760-65. "Kehati-hatian tentang lelang baru (obligasi pemerintah) 10 dan 30 tahun dan laporan CPI (indeks harga konsumen) minggu depan mempertahankan dukungan imbal hasil, menjaga kenaikan emas terkendali," tuturnya.
Wong menilai imbal hasil mendorong sebagian besar pasar saat ini, secara langsung berdampak pada dolar AS dan saham dan ketiganya berpengaruh pada emas dengan dampak yang berbeda-beda. Dolar dan imbal hasil obligasi acuan AS rebound dari posisi terendah dua minggu, sehingga mengurangi daya tarik emas.
Sementara itu Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell pada Kamis, 8 April 2021, mengisyaratkan pihaknya tidak akan mengurangi dukungan ekonominya. Bank sentral juga memperingatkan kenaikan dalam kasus Covid-19 dapat memperlambat pemulihan.
Kepala Pasar Modal di Asia pada manajemen kekayaan Indosuez Davis Hall menyebutkan harga emas melemah dari puncak tahun lalu. "Ini adalah koreksi kecil dalam pasar bullish yang lebih lama," kata nya.
HENDARTYO HANGGI | ANTARA
Baca: Sebut Kehilangan 3 Peluang Industri, Bos BKPM: Kesempatan Emas Kita Hanya Nikel
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini