Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Minyak Mentah Naik: WTI di Posisi USD 69,86 per Barel

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 31 sen atau 0,42 persen, menjadi ditutup di 74,34 dolar AS per barel.

30 Juni 2023 | 08.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah berjangka naik pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat pagi, 30 Juni 2023, mendapat dukungan berkelanjutan dari data persediaan minyak AS yang bullish minggu lalu. Namun dibatasi oleh kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga dapat merusak pertumbuhan ekonomi global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 30 sen atau 0,43 persen, menjadi menetap di 69,86 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 31 sen atau 0,42 persen, menjadi ditutup di 74,34 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minyak WTI menguat karena para pedagang tetap fokus pada laporan bullish penarikan yang lebih besar dari yang diperkirakan dalam persediaan minyak mentah AS oleh Badan Informasi Energi AS (EIA), kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.

Persediaan minyak mentah AS turun 9,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 Juni, jauh lebih tinggi dari ekspektasi para analis untuk penurunan moderat, menurut data yang dikeluarkan oleh EIA pada Rabu, 28 Juni 2023.

"Harga minyak terus pulih pada Kamis setelah jatuh kembali ke kisaran terendahnya pada Rabu," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.

Sementara itu, komentar hawkish dari para pejabat bank sentral dan ketidakpastian ekonomi terus membatasi kenaikan harga minyak.

Konsolidasi bertahap harga minyak mentah tampaknya tidak akan berakhir, dengan harga hanya berfluktuasi antara kisaran tertinggi dan terendah selama beberapa bulan terakhir, menurut Erlam.

Para pedagang minyak mentah tetap terpecah antara kenaikan suku bunga dengan kekhawatiran resesi global terhadap permintaan perjalanan yang meningkat dan pasokan minyak mentah yang menyusut," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Investor khawatir tentang kenaikan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa dia memperkirakan kecepatan moderat keputusan suku bunga akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus