Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Hary Tanoe Soal Penurunan Distribusi Iklan TV hingga Bagi Hasil dengan Youtube

Founder dan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo meyakini dalam beberapa tahun ke depan, distribusi iklan di televisi akan jauh berkurang.

9 Februari 2021 | 09.24 WIB

Hary Tanoesoedibjo. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Hary Tanoesoedibjo. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Founder dan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe meyakini dalam beberapa tahun ke depan, distribusi iklan di televisi akan jauh berkurang. Televisi yang saat ini masih mendominasi distribusi iklan, perlahan akan digantikan oleh iklan berbasis internet.

Hary yakin dalam 10 tahun mendatang, distribusi ikan di internet bisa melebihi angka 50 persen, dari saat ini 20 persen. Sebaliknya, televisi saat ini masih menguasai 72 persen iklan. "Tapi televisi akan terus turun," kata Hary dalam acara Hari Pers Nasional di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.

Sebenarnya, kata Hary, pandemi Covid-19 ini membuat jumlah penonton televisi semakin meningkat. Ia punya catatan bahwa jumlah pemirsa naik 12 persen selama pandemi ini. Sehingga, jumlah jam menonton meningkat menjadi 5 jam 46 menit dalam satu hari.

Pemirsa TV di MNC Naik
Tren ini terlihat dalam empat stasiun televisi milik MNC Group. yaitu RCTI, MNC TV, GTV, dan iNews. "Total prime-time pangsa pemisa meningkat menjadi 51 persen," kata Hary. Ini adalah angka Free-to-Air (FTA) Television Performace yang ada di keempat stasiun televisi MNG Group per Januari 2021.

Tapi, dia tidak merinci berapa besar pangsa sebelum pandemi. Hary hanya merinci bahwa posisi tertinggi dikuasai oleh RCTI sebesar 34,3 persen, lalu MNC TV 9,6 persen, GTV 6,5 persen, dan iNews 1,5 persen.

Pembaca Online Meningkat
Selain televisi, Hary juga mencatat jumlah pembaca online meningkat 40 persen. Kenaikan ini juga dirasakan oleh bisnis media online MNC Group. Per Januari 2021, Hary mencatat total pengunjung bulanan mereka mencapai 73,8 juta pembaca dengan kenaikan 7,7 persen (month-to-month/mtm).

Posisi tertinggi yaitu okezone.com dengan 31,3 juta pembaca bulanan (naik 22,7 persen) dan sindonews.com dengan 27,5 juta pembaca (naik 7,2 persen). Selanjutnya inews.id sebesar 14,8 juta (naik 12,9 persen) dan idxchannel.com dengan jumlah 200 ribu (naik 122,5 persen).

Hary yakin potensi pembaca online akan terus meningkat. Sebab, media cetak juga sudah memasuki masa sunset alias redup.

Distribusi Iklan Nasional
Tapi di sisi lain, Hary juga menemukan data bahwa belanja iklan nasional turun drastis 30 sampai 40 persen. Sementara distribusi iklan di internet naik, tapi 70 sampai 80 persen dikuasai platform asing seperti Google dan Facebook.

Untuk itu, Hary beberapa waktu terakhir telah membawa bisnis media di bawah naungan MNC Group untuk bermigrasi ke digital. Tak hanya untuk perusahaannya, Hary juga mengajak penerbit atau perusahaan media lokal untuk melakukan hal yang sama.

Bangun Kesepakatan
Tapi, migrasi ke digital saja tidak cukup. Menurut Hary, perlu ada kesepakatan antara pemilik konten dan platform asing tersebut. Inilah yang sudah berjalan di MNC Group.

MNC sudah punya kerja sama dengan Youtube, Facebook, dan TikTok. Kesepakatan ini terkait bagi hasil iklan yang berhak diperoleh MNC Group atas konten mereka yang ditayangkan di ketiga platform tersebut.

Menurut Hary Tanoe, perusahaan kini bisa memperoleh bagi hasil mencapai 55 persen dari ketiganya. "Saya tak tahu apakah berlaku sama dengan (perusahaan media) yang lain," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Hary Tanoe: MNC Terima 55 Persen Bagi Hasil Iklan dari YouTube hingga TikTok

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus