Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Hindari Kasus Seperti di BRI, Ini Tip Bertransaksi Aman di EDC

Bertransaksi menggunakan kartu EDC, cermati panduan berikut agar pembobolan dana nasabah seperti di BRI tak terjadi.

15 Maret 2018 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas bank bersama kepolisian memeriksa dan menjelaskan keamanan melakukan transaksi di ATM dikawasan Blok M, Jakarta, Selasa (26/1). Pihak kepolisian berhasil menangkap 5 orang pelaku pembobolan kartu ATM. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Badan Pengawas Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Kresno Sediarsi memberi kiat bertransaksi aman dengan kartu Automated Teller Machine (ATM) di mesin Electronic Data Capture (EDC). Mesin EDC ini berfungsi menerima pembayaran dari pelanggan ke toko menggunakan kartu, baik itu kartu kredit maupun kartu debit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kiat tersebut diberikan menyusul kasus raibnya dana nasabah Bank Rakyat Indonesia atau BRI Unit Ngadiluwih, di Kediri, Jawa Timur. Dana nasabah yang hilang itu diduga karena adanya praktik skimming.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti diketahui, mesin EDC menjadi salah satu objek yang rentan terkena praktik kejahatan skimming. "Pengamanan tentu harus dilakukan oleh kedua belah pihak, pemegang ATM dan juga penyedia fasilitas," ujar Kresno saat dihubungi Tempo pada Rabu, 14 Maret 2018.

Baca: Uang Nasabah BRI Raib, YLKI: Bukti Lemahnya Sistem IT Perbankan

Menurut Kresno, berikut panduan untuk pemegang ATM agar aman bertransaksi dengan mesin EDC. Pertama, jangan pernah membiarkan kartu ATM dan juga PIN-nya bisa dipegang atau dikuasai pihak lain dengan alasan apapun.

Kedua, apabila bertransaksi di mesin ATM perhatikan apakah pada mesin ada benda-benda aneh. "Mungkin kamera atau skimmer, bekas lem, lubang slot kartu di mesin yg kelihatan tebal, berlapis atau berwarna beda. Bila ditemukan hal seperti itu hindari transaksi di mesin tersebut dan bila memungkinkan laporkan ke bank pemilik mesin ATM," ujar Kresno.

Ketiga, ujar Kresno melanjutkan, bila bertransaksi di mesin EDC maka amati dan ikuti terus kartu. "Jangan sampai terlepas dari pengawasan anda," ujarnya.

Sementara untuk penyedia fasilitas EDC, lanjut Kresno, perlu melengkapi mesinnya dengan standar pengamanan yang baik, seperti pengaman lobang slot kartu (biasanya berupa tambahan cover dari plastik transparan yang ada lampunya), keypad cover, serta selalu mengontrol kondisi mesin EDC dalam keadaan normal dan aman. "Juga menyediakan call center atau hot line untuk laporan emergency, " ujarnya.

Menurut Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat indonesia Tbk. atau BRI Indra Utoyo, pihaknya telah melakukan sejumlah tindak pencegahan untuk menangkal kejahatan dengan metode skimming kartu. Salah satunya dengan menutup transaksi kartu debit ke beberapa negara yang diindikasi merupakan sarang kejahatan skimming.

Indra menyarankan nasabah untuk mengantisipasi terjadinya skimming kartu debit dengan mengganti kode rahasia PIN secara berkala. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan upaya bank mengamankan uang nasabah dengan memperbaiki sisi teknologi maupun kebijakan. "Kami selalu mengimbau nasabah agar mengganti PIN secara berkala," kata Indra, Rabu, 14 Maret 2018.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus