DI Arena Pekan Raya Jakarta sedang diselenggarakan pameran dagang sepekan -- sejak Sabtu, 4 Februari -- yang disponsori oleh Departemen Perindustrian, Departemen Pertanian, Deparpostel, dan Kadin. Dalam Indoproduct '89 (nam pameran ini), bisa dilihat pelbagai produk yang sudah dan memiliki peluang besar untuk diekspor. Di hall A ada barang-barang jadi dari kulit, pakaian jadi,furniture, kerajinan rotan, dan juga lukisan. Di tempat ini Bank BNI bahkan membuka stand, menampilkan jasa-jasa yang dijualnya. Di hall B dipamerkan garment bersama dengan kosmetik tradisional, keramik, dan batu mulia. Sementara di hall C dan D, selain peralatan berat (traktor, fork lift) ada baja, dan stanless steel, serta mesin-mesin produksi skala kecil, peralatan elektronik, hingga gula aren. "Pameran ini untuk meningkatkan ekspor nonmigas kita," kata Menko Ekuin Radius Prawiro, yang hari itu didampingi Menmud Perindustrian, Menparpostel, dan Menperdag. Sayang, panitia kurang pandai dalam menata -- mereka biarkan gula mengelompok dengan alat-alat berat. Sementara lukisan dipajang tidak jauh dari alat-alat dapur. Sangat pantas kalau peserta pameran pesimistis, khawatir tidak mendapat order. "Habis, Fengelompokannya ngawur, sih," ujar seorang eksportir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini