HARGA minyak goreng sudah naik. Tiba giliran minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO), yang "disesuaikan" sejak awal Februari ini. Berdasar SK Menteri Perdagangan Arifin Siregar No. 22. Tanggal 30 Januari 1989, harga CPO f.o.b Belawan, untuk kebutuhan industri, naik 10% dari Rp 500 menjadi Rp 550 per kg. Di pasaran dunia, harga CPO memang sedang berkibar. AS, yang pernah mengisukan minyak sawit itu mengandung kadar lemak yang tinggi dan berbahaya bagi kesehatan, kini terpaksa mengimpornya juga. Pada 1987, rata-rata harga minyak sawit cuma 262,5 dolar AS per ton, tapi tahun lalu menjadi 364 dolar AS. Gerakan harga itu tentu menambah semangat petani, yang banyakikut dalam program PIR (Perkcbunan Inti Rakyat). Menurut Sckjen Departemen Pertanian, Nusjirwan Zein, areal perkebunan rakyat yang tahun lalu tercatat 102 ribu ha ditargetkan melonjak jadi 412 ribu ha di tahun 1993 (lihat grafik). Sedangkan ekspor CPO tahun ini akan digenjot sebanyak 750.000 ton, sama dengan alokasi di dalam negeri. Tapi realisasinya tentu tergantung permintaan. Tahun lalu saja cuma bisa ekspor CPO sekitar 120 ribu ton, menurun dari tahun 1987, yang sekitar 127 ribu ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini