Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Apa alasannya?

5 Juli 2023 | 14.19 WIB

Petugas melakukan pengisian bahan bakar di KiosK Pertamax Rest Area KM 252 Brexit, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (30/5/2018). Pertamina menyiagakan 60 titik Kios BBM Kemasan atau KiosK Pertamax suntuk pemudik di Lebaran 2018 ini. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Petugas melakukan pengisian bahan bakar di KiosK Pertamax Rest Area KM 252 Brexit, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (30/5/2018). Pertamina menyiagakan 60 titik Kios BBM Kemasan atau KiosK Pertamax suntuk pemudik di Lebaran 2018 ini. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau harga BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Melansir dari laman resmi Pertamina, tiga jenis BBM Pertamina, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex mengalami kenaikkan harga di bulan ketujuh tahun ini.

Pertamina menetapkan harga Pertamax Turbo (RON 98) dari Rp 13.600 per liter menjadi Rp 14.000 per liter. Dexlite (CN 51) yang semula Rp 12.650 per liter menjadi Rp 13.150 per liter. Begitu juga dengan Pertamina Dex (CN 53) harganya terkerek dari Rp 13.250 per liter menjadi Rp 13.550 per liter.

Diketahui, penyesuaian harga tersebut, dibuat untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Kenaikan harga BBM nonsubsidi juga dipengaruhi oleh perubahan harga minyak mentah dan harga produk minyak dunia. Seperti mengutip dari skor.id, perubahan harga BBM non-subsidi bersifat fluktuatif. Sehingga harus dievaluasi secara berkala agar mengikuti tren dan mekanisme pasar.

Evaluasi produk BBM nonsubsidi dilakukan berdasarkan tren harga rata-rata publikasi minyak dunia, seperti harga publikasi Means of Platts Singapore (MOPS) dan kurs. Tak hanya itu, evaluasi ini juga mengacu pada perhitungan formula batas atas pada periode 25 Mei hingga 24 Juni 2023. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga PT Pertamina, Irto Ginting juga mengatakan kenaikkan harga BBM dibuat untuk mempertimbangkan harga minyak mentah hingga nilai tukar rupiah. Mengingat Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial and Trading Pertamina secara berkala mengevaluasi harga pasar.

Tak sampai disitu, penyesuaian harga BBM nonsubsidi bertujuan untuk menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air. 

Sebelumnya, PT Pertamina juga melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum pada 1 juni lalu. Mengutip dari idxchannel.com, Pertamina menurunkan harga empat jenis BBM, yakni RON 92, Pertamax Turbo, Dexlite hingga Pertamina Dex.

Harga Pertamax mengalami penurunan dari harga semula Rp13.300 per liter menjadi Rp12.500 per liter. Kemudian Pertamax Turbo, menjadi Rp13.600 per liter dari harga sebelumnya Rp15.000 per liter.

Terakhir harga Dexlite yang turun Rp1.050 per liter dari harga sebelumnya Rp13.700 per liter menjadi Rp12.650 per liter. Lalu harga Pertamina Dex (Pertadex) yang dijual Rp 13.250 per liter dari harga sebelumnya Rp 14.600 per liter.

Pilihan Editor: Mengenal Pertamax Green 95, BBM Bioetanol dari Pertamina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus