Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Integrasi dengan Commuter Line dan Whoosh, Penumpang LRT Jabodebek Meningkat

Integrasi transportasi LRT dengan commuter line dan Whoosh semakin menjadi pilihan masyarakat untuk mobilitas harian yang lebih efisien.

12 Februari 2025 | 19.28 WIB

Kereta api ringan atau Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek melintas di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat 4 Oktober 2024. PT Kereta Api Indonesia mencatat jumlah penumpang LRT Jabodebek pada kuartal III 2024 sebanyak 5,97 juta orang atau meningkat sebesar 23 persen dibanding kuartal III 2023 yakni sebanyak 4,84 juta orang. ANTARA FOTO/Fauzan
Perbesar
Kereta api ringan atau Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek melintas di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat 4 Oktober 2024. PT Kereta Api Indonesia mencatat jumlah penumpang LRT Jabodebek pada kuartal III 2024 sebanyak 5,97 juta orang atau meningkat sebesar 23 persen dibanding kuartal III 2023 yakni sebanyak 4,84 juta orang. ANTARA FOTO/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang LRT Jabodebek terus meningkat seiring perluasan integrasi dengan commuter line dan Whoosh. Moda transportasi ini semakin menjadi pilihan masyarakat untuk mobilitas harian yang lebih efisien. “Keberadaan LRT Jabodebek tidak hanya memberikan solusi transportasi bagi masyarakat di dalam kota, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” ujar Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi dalam keterangan resminya Rabu, 12 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Saat ini, beberapa stasiun LRT Jabodebek telah terhubung dengan layanan transportasi lain seperti Commuterline dan Whoosh. Stasiun Dukuh Atas BNI, misalnya, menjadi akses utama menuju Bandara Soekarno-Hatta melalui Commuterline Basoetta. Data mencatat, pada 2024, stasiun ini melayani 6,5 juta pengguna, sementara sejak 1 Januari hingga 10 Februari 2025, jumlah pengguna telah mencapai 856 ribu orang—naik 53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sementara itu, Stasiun Cikoko yang terhubung dengan Stasiun commuter line Cawang juga mencatat lonjakan jumlah penumpang hingga 64 persen. Stasiun ini menjadi titik transit bagi masyarakat yang bepergian ke Bogor, Jakarta Kota, maupun Bandara Soekarno-Hatta.

Tak hanya itu, Stasiun Halim juga menjadi penghubung strategis dengan Whoosh, kereta cepat Jakarta-Bandung. Dalam periode Januari hingga awal Februari 2025, jumlah pengguna mencapai 103 ribu orang, meningkat 16 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Purnomosidi, integrasi yang semakin baik ini tidak hanya mempermudah mobilitas harian, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi. “Dengan mobilitas yang lebih lancar, aktivitas bisnis dan ekonomi dapat berkembang lebih pesat, menciptakan peluang baru bagi berbagai sektor usaha,” katanya.

Sebagai bagian dari transformasi transportasi nasional, LRT Jabodebek berkomitmen untuk terus mengembangkan layanannya. Selain meningkatkan konektivitas, moda ini juga berkontribusi dalam pengurangan kemacetan dan emisi karbon dengan mendorong penggunaan transportasi massal berbasis rel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus