Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Investor Pertanyakan Kebijakan Ekonomi AS, Wall Street Melemah

Dengan adanya valuasi yang dianggap tinggi di banyak saham,
investor mungkin lebih cenderung menjual sahamnya.

18 Agustus 2017 | 07.54 WIB

Ekspresi salah satu pialang saham saat bekerja di Bursa Efek New York, 24 Agustus 2015. Bursa saham Wall Street di New York anjlok selama lima hari berturut-turut menyusul turunnya pasar saham di Eropa dan Asia. REUTERS/Brendan McDermid
Perbesar
Ekspresi salah satu pialang saham saat bekerja di Bursa Efek New York, 24 Agustus 2015. Bursa saham Wall Street di New York anjlok selama lima hari berturut-turut menyusul turunnya pasar saham di Eropa dan Asia. REUTERS/Brendan McDermid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Kamis 17 Agustus 2017) di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai kemampuan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mendorong agenda ekonominya.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 274,14 poin atau 1,24 persen ke level 21.750,73. Sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 38,1 poin atau 1,54 persen ke 2.430,01 dan Nasdaq Composite turun 123,20 poin atau 1,94 persen ke posisi 6.221,91.

Seperti dilansir Reuters, investor tampaknya kehilangan kepercayaan pada kemampuan pemerintahan Trump untuk meloloskan kebijakan pemotongan pajak dan agenda ekonomi domestik lainnya. Penyebab kekhawatiran terakhir adalah spekulasi mengenai kemungkinan kepergian direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn.

"Anda telah memilih pemerintahan Republik yang seharusnya menjadi kabar baik bagi pasar dan untuk bisnis, dan telah ada reli saham besar berdasarkan kabar baik tersebut" kata Stephen Massocca, wakil presiden senior Wedbush Securities, seperti dikutip Reuters.

Stephen melanjutkan, dengan adanya valuasi yang dianggap tinggi di banyak saham, investor mungkin lebih cenderung menjual sahamnya.

Saham mulai tertekan dan melemah sejak awal perdagangan saham, menyusul spekulasi mengenai Cohn. Seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa Cohn bermaksud untuk tetap berada di posisinya. Setelah jeda singkat, indeks terus melemah hjingga akhir perdagangan.

Spekulasi kepergian Cohn terjadi sehari setelah Trump membubarkan dua dewan bisnis, dengan beberapa kepala eksekutif berhenti setelah memprotes ucapannya pada nasionalis kulit putih. Pada hari Kamis, Gedung Putih mengatakan bahwa Trump telah meninggalkan rencana untuk membuat dewan penasihat infrastruktur. Kinerja emiten yang mengecewakan juga turut membebani bursa saham AS.

Saham Cisco Systems turun 4 persen sehari setelah merilis laporan keuangan. Sementara saham Wal-Mart turun 1,6 persen setelah peritel tersebut melaporkan penurunan margin menusul pemangkasan harga dan investasi e-commerce.

BISNIS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiawan

Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus