Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor, Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan, memberi penjelasan soal pasar porang di tingkat global. Marolop menyebut negara pesaing utama Indonesia saat ini adalah Cina dan Afrika Selatan yang menguasai pangsa pasar ekspor dunia sebesar 55,7 persen dan 5,25 persen.
"Sementara Indonesia di posisi ke-8 dengan pangsa pasar sebesar 1,8 persen," kata Marolop kepada Tempo di Jakarta, Senin, 23 Agustus 2021.
Porang kini memang tengah jadi perhatian pemerintah. Terakhir pada Kamis, 19 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serius menggarap tanaman umbi porang, hulu hingga hilir.
Jokowi pun ingin Indonesia mengeskpor porang dalam bentuk olahan, tidak sekedar bahan mentah.
"Seperti yang kita lihat tadi di sini, ini sudah setengah jadi ini, bisa menjadi tepung, dan Insya Allah tahun depan sudah menjadi beras porang," kata Jokowi saat berkunjung ke pabrik pengolah porang PT Asian Prima Konjac di Madiun, Jawa Timur.
Marolop kemudian mengatakan tren pertumbuhan permintaan produk porang dunia saat ini juga terus naik. Angkanya tumbuh 9,66 persen pada periode 2016 sampai 2020. "Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dunia terhadap produk porang terus meningkat," kata dia.
Walau bukan eksportir terbesar di dunia, Marolop mencatat ekspor porang Indonesia tetap memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan dalam periode yang sama, 2016-2020. "Mencapai 40,19 persen per tahun (rata-rata)," kata dia.
Terakhir pada 2020, nilai ekspor porang Indonesia mencapai US$ 19,6 juta atau naik 23,35 persen (year-on-year/yoy). Tapi, Marolop belum merinci berapa komposisi ekspor produk Porang mentah dan berapa olahan.
Selanjutnya, ada tiga negara yang jadi tujuan utama Porang Indonesia pada 2020 yaitu Cina, Thailand, dan Malaysia. Menurut Marolop, Cina merupakan negara tujuan ekspor porang terbesar Indonesia yaitu mencapai 67,64 persen dari total ekspor porang nasional.
Sementara pada periode Januari-April 2021, Marolop mencatat terjadi penurunan nilai ekspor porang Indonesia secara cukup signifikan. "Mencapai -13,14 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya," kata dia.
Baca juga: BNI Genjot Penyaluran KUR ke Petani Porang, Ini Sebabnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini