Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta kepada para pelaku start-up Indonesia tidak menandingi raksasa e-commerce Alibaba dan perusahaan multinasional Google. Ia berpandangan, upaya menyaingi dua perusahaan itu akan membuang waktu dan tenaga. "Manfaatkan saja platform global, seperti Google, Amazon, dan Facebook," ucap Presiden Jokowi dalam acara Indosat Ooredoo IDByte 2017, Jakarta, Kamis, 28 September 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketimbang bersaing dengan Alibaba atau Google, menurut Jokowi, lebih baik para pelaku start-up berfokus pada pengembangan inovasi-inovasi lokal yang unik. Jokowi menilai kekuatan Indonesia ada pada unsur kelokalan. Di sisi lain, pasar e-commerce Indonesia tidak kalah besar oleh negara lain. "Kekuatan kita ada di lokal. Kita merupakan pasar yang besar," ujarnya.
Baca: Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Alibaba Group Holding Ltd merupakan perusahaan e-commerce raksasa asal Cina. Dalam dua tahun terakhir, Alibaba giat melakukan ekspansi ke pasar Asia Tenggara. Tahun lalu, perusahaan yang dipimpin Jack Ma ini membeli saham Lazada Group sekitar US$ 1 miliar.
Alibaba juga memberikan suntikan dana kepada e-commerce terbesar Indonesia, Tokopedia, senilai US$ 1,1 miliar. Pemerintah sendiri tahun lalu menunjuk Jack Ma sebagai penasihat e-commerce Indonesia.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengingatkan, perkembangan teknologi digital dan sektor e-commerce tidak bisa dibendung. Indonesia, ia menilai, harus bisa beradaptasi dan bersaing dengan perubahan ekonomi digital. Karena itu, para pelaku start-up Indonesia dituntut untuk terus berinovasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan dunia digital (Internet) mempunyai peluang besar yang bisa dioptimalkan pemain lokal. Ia mengatakan sudah ada pelaku usaha Indonesia yang sukses menjual produk lokal berupa hijab melalui e-commerce ke pasar luar negeri. Ia berharap upaya itu bisa ditiru dan dikembangkan. "Bikin jasa lokal yang menganut ciri khas Indonesia," ujarnya.