Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 2024 dengan pertumbuhan laba tahun berjalan sebesar 16,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 28 Maret 2025, Kalbe Farma membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp3,25 triliun, naik dari Rp2,78 triliun pada 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenaikan laba ini ditopang oleh pertumbuhan penjualan neto yang mencapai Rp32,62 triliun, meningkat 7,15 persen dari Rp30,44 triliun pada tahun sebelumnya. Seiring dengan peningkatan pendapatan, laba bruto perseroan juga melonjak dari Rp11,82 triliun menjadi Rp12,95 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun mencatatkan pertumbuhan laba, beban operasional Kalbe Farma juga meningkat. Beban penelitian dan pengembangan melonjak dari Rp329,62 miliar menjadi Rp471,60 miliar, menunjukkan komitmen perusahaan dalam inovasi produk. Selain itu, beban penjualan ikut naik menjadi Rp6,80 triliun dari sebelumnya Rp6,30 triliun.
Dari sisi neraca keuangan, total aset perseroan per 31 Desember 2024 mencapai Rp29,42 triliun, naik dari Rp27,05 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas yang signifikan, dari Rp3,23 triliun menjadi Rp4,72 triliun.
Sementara itu, liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp4,83 triliun dari Rp3,93 triliun pada 2023. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan utang usaha kepada pihak ketiga, yang mencapai Rp1,81 triliun dibandingkan Rp1,58 triliun pada tahun sebelumnya.
Di sisi pemegang saham, laba per saham dasar naik dari Rp59,81 menjadi Rp70,16, yang berpotensi meningkatkan daya tarik saham KLBF di pasar modal. Analis pasar menilai kinerja Kalbe Farma yang konsisten dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.