Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam meniti karir, biasanya setiap orang akan mengalami fase-fase sulit. Fase sulit tersebut biasanya berawal dari mandeknya kreativitas dan tidak meningkatnya produktivitas akibat masalah dalam pekerjaan yang tidak bisa diurai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu cara mengurai permasalahan tersebut adalah dengan bertanya kepada bebek karet atau “Rubber ducking”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman Psychology Today, istilah tersebut lahir dari sebuah ajaran di ilmu komputer yang diberi nama “rubber duck debugging” yang kemudian disingkat menjadi “rubber ducking”.
Rubber ducking adalah istilah yang ada dalam novel The Pragmatic Programmer yang ditulis oleh Andrew Hunt dan David Thomas. Dalam cerita tersebut, seorang tokoh programmer menggunakan bebek untuk memecahkan kode pemrograman.
Rubber ducking adalah metode yang digunakan oleh seseorang untuk mengurai masalah yang dihadapinya. Metode ini digunakan ketika seseorang telah merasa mentok untuk menyelesaikannya. Dikutip dari blog.agathongroup.com, alih-alih menyerah begitu saja, orang tersebut bisa mulai berbicara dengan bebek karet atau benda-benda mati yang ada di sekitarnya.
Dalam pembicaraan tersebut, coba deskripsikan apa yang Anda harapkan terjadi dan bagaimana kenyataannya sekarang. Kemudian, ceritakanlah apa yang telah Anda lakukan secara satu persatu dan terperinci. Nah, saat proses perbincangan tersebut biasanya akan ketemu titik terang dan jawaban akan menjadi jelas. Dengan menjelaskan permasalahan kepada bebek karet, otak Anda dapat dengan jelas melihat masalah dan solusinya. Setelah itu, Anda dapat memecahkan masalah tanpa harus mengganggu orang lain.
Dikutip dari psychologytoday.com, Aktivitas menjelaskan masalah kepada entitas eksternal adalah bentuk penjelasan diri. Baik pendengarnya adalah orang lain atau mainan anak-anak, menjelaskan memaksa seseorang untuk mengartikulasikan pemikirannya, yang melibatkan penggunaan waktu secara eksplisit untuk menganalisis dan fokus pada suatu masalah. Proses ini, pada gilirannya, dapat mengungkapkan asumsi tersembunyi, kesalahan logis, atau rincian yang terlupakan.
Seorang peneliti, Michelene T.H. Chi, telah mengeksplorasi manfaat penjelasan diri dalam pembelajaran dan pemecahan masalah. Ide dasarnya adalah bahwa ketika individu menjelaskan konsep atau masalah dengan kata-kata mereka sendiri, itu meningkatkan pemahaman dan retensi materi tersebut. Tidak hanya itu, penjelasan diri juga mendorong tingkat pemrosesan kognitif yang lebih dalam dan membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam pemahaman.
Penjelasan diri cenderung menghasilkan hasil yang lebih baik daripada sekadar berpikir keras sendirian. Selain itu, ada manfaat tambahan dari menggunakan objek seperti bebek karet, yaitu Anda tidak perlu mengganggu siapa pun. Hal ini cocok untuk orang yang tidak terlalu bisa berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
Keuntungan lain dari teknik rubber ducking adalah Anda dapat lebih sadar dengan kemampuan pemahaman untuk menghadapi masalah. Hal tersebut membantu anda untuk mengenal kekurangan hingga bisa menjadi senjata untuk meningkatkan karir Anda.
Pilihan editor: Peluang ASN Meniti Karir di Pemerintahan