Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan pelebaran jalan akses Bandara Kuabang di Halmahera Utara menuju Ibu Kota Sofifi kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Pelebaran jalan akan membuat waktu tempuh penumpang lebih singkat.
“Mohon arahan Pak Presiden bagaimana untuk konektivitas ini dijalankan. Jalan menuju tempat ini (Bandara Kuabang) diperlebar sehingga waktu tempuh (menuju) Sofifi menjadi lebih cepat,” ujar Budi Karya seperti disiarkan secara virtual dalam YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 24 Maret 2021.
Budi Karya mengatakan Bandara Kuabang merupakan alternatif dari Bandara Sultan Babullah Ternate yang kerap ditutup akibat terkena dampak letusan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono. Dibangun dengan dana APBN, total investasi seluruh pembangunan bandara ini mencapai lebih dari Rp 300 miliar.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, Budi Karya mengatakan Bandara Kuabang hanya melayani penerbangan carter. Pada pekan depan, ia mengupayakan bandara tersebut sudah membuka penerbangan komersial untuk angkutan niaga berjadwal.
“Kami bicara dengan operator untuk pengadaan konektivitas ke sini,” ujar Budi Karya.
Jokowi meresmikan Gedung Terminal Bandara Kuabang pada Rabu, 24 Maret, didampingi Budi Karya dan Menteri BUMN Erick Thohir. Terminal penumpang yang ditabalkan hari ini dibangun melalui anggaran negara senilai Rp 50,82 miliar. Memiliki luas 3.500 meter persegi, terminal bandara digadang-gadang dapat menampung pergerakan hingga 160 ribu penumpang per tahun.
Dari sisi infrastruktur penerbangan, Bandara Kuabang memiliki landasan pacu atau runway sepanjang 2400x30 meter yang dapat melayani penerbangan pesawat jenis narrow body. Bandara juga memiliki landasan hubung (taxiway) 100x23 meter dan landasan parkir (apron) 157x72 meter yang mampu menampung sebanyak tiga pesawat jenis ATR dan satu pesawat boeing.
Dari Ibu Kota Sofifi, Bandara Kuabang berjarak 85 kilometer. Bandara ini dianggap strategis lantaran tidak berpotensi terdampak letusan gunung api. Kementerian Perhubungan menilai keberadaan bandara penting untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas pariwisata Kabupaten Halmahera Utara.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Profil Bandara Kuabang yang Terminalnya Akan Diresmikan Jokowi Hari Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini