Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kemenko Perekonomian: Tren Pertumbuhan Cina Terus Menurun Satu Dekade Ini

Ketua Tim Penasihat Ekonomi Kemenko Perekonomian Raden Pardede mengungkapkan tren pertumbuhan ekonomi Cina akan terus menurun dalam satu dekade ini.

19 September 2023 | 16.18 WIB

Presiden  Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral bersama Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping yang diselenggarakan di Hotel Jinniu, Chengdu, Cina, 27 Juli 2023. Foto: Dokumentasi BPMI Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral bersama Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping yang diselenggarakan di Hotel Jinniu, Chengdu, Cina, 27 Juli 2023. Foto: Dokumentasi BPMI Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Penasihat Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Raden Pardede mengungkapkan tren pertumbuhan ekonomi Cina akan terus menurun dalam satu dekade ini. Hal tersebut berdampak pada perekonomian global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jadi trennya pertumbuhan Tiongkok akan terus menurun dalam satu dekade ini," kata Raden dalam acara IFG International Conference di Jakarta pada Selasa, 19 September 2023. "Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi global juga pasti akan turun."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Raden, belum ada negara yang bisa menggantikan Cina sebagai negara yang berdampak tinggi. Bahkan, India juga dinilai belum bisa menggantikan posisi tersebut.

Dia lantas menjelaskan dampak pertumbuhan Cina terhadap negara-negara lain menurut kertas kerja Asian Development Bank (ADB) pada 2016-2020. Menurut Raden, setiap penurunan pertumbuhan Cina sebesar 1 persen bisa berdampak signifikan pada  negara-negara lain. 

"Maka kita paham bahwa dalam periode ini, kontribusi Tiongkok terhadap kontribusi perekonomian dunia itu sekitar 40-50 persen," beber Raden. "Dampak pada PDB-nya (produk domestik bruto dunia), setiap penurunan 1 persen pertumbuhan Cina adalah sekitar -0,42 persen." 

Dampak penurunan 1 persen tersebut juga menyebabkan PDB Malaysia menurun sebesar -0,42 persen, Filipina -0,47 persen, Vietnam -0,35 persen, Singapura -0,34 persen, Indonesia -0,29 persen, dan Thailand -0,27 persen. 

Paada kesempatan itu, Raden juga menganalogikan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina seperti perang antara Athena dan Sparta yang berlangsung hingga 40 tahun. Dia pun berharap, perang ekonomi dan teknologi antara AS dan Cina tidak selama itu. 

Meski begitu, Raden menilai perang antara keduanya terus berlanjut. Dia memperkirakan ketagangan antara keduanya berlangsung 10-15 tahun.

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus