Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kementerian Keuangan Bakal Lelang Surat Utang Negara Pekan Depan, Targetkan Raih Rp 22 Triliun

Kementerian Keuangan akan kembali menggelar lelang surat utang negara (SUN) pada pekan depan, Selasa, 3 September 2024

31 Agustus 2024 | 13.42 WIB

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Perbesar
Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan melelang tujuh seri surat utang negara atau SUN pada Selasa, 3 September 2024. Lelang pekan depan ditargetkan meraup Rp 22-33 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menyitir laman resmi Kementerian Keuangan, tujuh seri surat utang yang dilelang yakni SPN03241204 untuk penerbitan baru atau new issuance, lalu seri SPN12250904 (new issuance), seri FR0104 pembukaan kembali atau reopening, selanjutnya FR0103 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening). Penawaran dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jatuh tempo ketujuh surat utang tersebut bervariasi, antara 4 Desember 2024 hingga 15 Juli 2054. Lelang akan dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Disebutkan lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Pada lelang sebelumnya, yakni Selasa, 20 Agustus 2024, pemerintah telah memperoleh Rp 27 triliun. Total penawaran yang masuk saat itu sebanyak Rp 104 triliun dan merupakan yang tertinggi selama tiga tahun terakhir.

Berdasarkan catatan Direktur Surat Utang Negara, minat investor sangat tinggi pada lelang SUN kala itu terlihat dari jumlah penawaran masuk atau incoming bids yang naik secara signifikan. “Merupakan rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir,” demikian dipaparkan dalam pernyataan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.

Peningkatan tersebut didorong oleh solidnya kondisi perekonomian domestik, seperti surplus neraca perdagangan bulan Juli 2024 sebesar US$ 0,47 miliar. Dipengaruhi pula defisit APBN yang sampai akhir Juli terkendali pada level 0,41 persen dari produk domestik bruto atau PDB. Direktur Surat Negara memaparkan, keyakinan pasar juga muncul seiring dengan ekspektasi penurunan Fed Fund Rate sebesar antara 25-50 bps di bulan September di tengah melemahnya indikator ekonomi Amerika Serikat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus