Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kilas Balik 21 Tahun Lahirnya Bus TransJakarta dengan Tarif Awal Rp 2.000

Sebelum resmi beroperasi sebagai Bus Rapid Transit (BRT), TransJakarta mengalami berbagai perubahan kelembagaan hingga koridor.

17 Januari 2025 | 08.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengemudi berada di depan Bus Listrik TransJakarta saat diluncurkan di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 15 Januari 2004, Jakarta mencatat tonggak penting dalam sejarah transportasi publik dengan diresmikannya TransJakarta, sistem Bus Rapid Transit (BRT) jaringan bus raya terpadu dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (251,2 km), serta memiliki 287 halte yang tersebar dalam 14 koridor (rute utama)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak saat itu, TransJakarta telah menjadi komponen utama transportasi publik di ibu kota, menyediakan solusi untuk mengurangi kemacetan sekaligus memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi warga Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari dprd-dkujakartaprov.go.id, TransJakarta merupakan moda transportasi yang mengintegrasikan sistem BRT dan non-BRT, yang mulai beroperasi pada 2004 di Jakarta. Saat ini, layanan TransJakarta tidak hanya mencakup perjalanan dalam kota, tetapi juga menjangkau wilayah megapolitan seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

TransJakarta memainkan peran penting sebagai transportasi massal yang mendukung mobilitas di ibu kota yang sibuk. Awalnya hanya beroperasi dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB, kini TransJakarta melayani penumpang sepanjang hari, 24 jam tanpa henti.

Kilas Balik TransJakarta

Sebelum resmi beroperasi sebagai Bus Rapid Transit (BRT), TransJakarta mengalami berbagai perubahan kelembagaan serta pengembangan dalam hal koridor, panjang jalur, dan layanan.

Pada awalnya, dibentuk Badan Pengelola (BP) TransJakarta berdasarkan Keputusan Gubernur No.110/2003. Layanan TransJakarta secara resmi dimulai pada 15 Januari 2004, dengan mengusung keunggulan sistem BRT. 

Pada 2006, BP TransJakarta diubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006. Saat ini, TransJakarta beroperasi sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah PT Transportasi Jakarta (Perseroda).

Dalam perjalanannya, TransJakarta terus menambah armada sesuai kebutuhan masyarakat dan strategi bisnisnya untuk menyediakan transportasi BRT yang terintegrasi. Sejak 2011, TransJakarta juga menjalin kerja sama dengan operator bus reguler untuk meningkatkan jangkauan layanan. Perusahaan ini mengganti armada lama dengan bus baru demi meningkatkan kualitas pelayanan.

Pengoperasian TransJakarta didukung oleh sejumlah perusahaan operator, seperti PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM), PT Primajasa Perdanaraya Utama (PP), dan PT Jakarta Mega Trans (JMT). TransJakarta mengoperasikan setidaknya tujuh jenis bus, termasuk articulate bus, low entry bus, double-decker bus, maxi bus, single bus, medium bus, dan mikrotrans.

Sejak 2013, halte TransJakarta mulai menerapkan sistem pembayaran menggunakan kartu elektronik sebagai pengganti uang tunai. Implementasi ini dilakukan secara bertahap hingga akhirnya, pada 22 Februari 2015, sistem pembayaran elektronik diberlakukan di seluruh koridor TransJakarta. 

Pada 2016, TransJakarta memperkenalkan bus khusus wanita yang berwarna pink. Peluncuran bus ini dilakukan pada 21 April untuk memperingati Hari Kartini. Selain menyediakan bus khusus wanita, TransJakarta juga membuka peluang kerja bagi pengemudi wanita. 

Hingga 2020, TransJakarta mengoperasikan total 4.079 bus, dengan 3.203 bus dikelola oleh mitra operator dan 876 bus dikelola langsung oleh TransJakarta.

Tarif TransJakarta

TransJakarta memulai operasinya pada 2004 dengan tarif awal sebesar Rp 2.000. Namun, tarif ini mengalami beberapa penyesuaian seiring waktu. Pada 2012, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menetapkan kenaikan tarif menjadi Rp 3.500. Berdasarkan informasi dari Jakarta.go.id, tarif TransJakarta kemudian disesuaikan dengan ketentuan berikut: 

- Rp 2.000 untuk perjalanan antara pukul 05.00 hingga 07.00 WIB  

- Rp 3.500 untuk perjalanan pukul 07.00 hingga 24.00 WIB  

- Rp 3.500 untuk layanan Angkutan Malam Hari dari pukul 24.00 hingga 05.00 WIB  

Untuk mempermudah pembayaran, sistem kartu elektronik mulai diperkenalkan pada 2013, memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam proses transaksi di semua koridor TransJakarta. Selain menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE), penumpang kini juga dapat membayar melalui aplikasi JakLingko atau dompet digital.

Sejak 2020, TransJakarta mulai memungkinkan pembayaran tiket menggunakan QR Code dari penyedia dompet elektronik. Saat ini, pembayaran dapat dilakukan melalui dompet elektronik LinkAja dan AstraPay.

TransJakarta kemudian mulai mengoperasikan bus listrik. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki kualitas udara di ibu kota dan mencapai target Net Zero Emission.

Putri Safita Pitaloka berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus