Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kinerja ekonomi Indonesia masih baik dan terjaga. Neraca perdagangan masih mencatatkan surplus 31 bulan berturut-turut. Hingga November 2022, nilai ekspor telah mencapai Rp 24 miliar USD dengan catatan petumbuhan 5,6 persen year on year (yoy).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kendati begitu, Sri Mulyani mengatakan Indonesia mesti waspada. “Januari sampai November pertumbuhan ekspor ada di 28,2 persen. Tapi harus diwaspadai karena Oktober-November mulai ada indikasi penurunan growth ekspor yaitu di 2,5 persen,” ujar Sri Mulyani dalam konfereni pers APBN Kita Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sri Mulyani mengatakan Indonesia perlu waspada lantaran saat ini dunia sibuk memerangi inflasi. Salah satunya yakni diwujudkan melalui kenaikan suku bunga. Praktis, hal tersebut berdampak pada pelemahan perekonomian negara-negara destinasi ekspor Indonesia.
“Kita harus waspadai kinerja ekspor kita ke depan,” tegas Sri Mulyani.
Sementara itu dari segi impor,Indonesia sejauh ini mencatat pencapaia senilai 18,56 USD hingga November 2022. Meski mengalami kontraksi 1,9 persen, Sri Mulyani mengatakan secara tahunan pertumbuhannya masih mencapai 24,5 persen.
Baca: Sri Mulyani: Realisasi Belanja Negara 87,5 Persen Menjelang Akhir Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini