Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun pabrik Hidrolisat Protein Ikan atau HPI di Pekalongan, Jawa Tengah. Direktur Pengolahan KKP Widya Rusyanto mengatakan pabrik HPI di Pekalongan akan memproduksi 2 ton per bulan minuman susu protein.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, ia menuturkan, produksi yang diciptakan sama seperti pabrik HPI di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Widya mengatakan produksi itu berupa bubuk minuman susu protein untuk program makan bergizi gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau hasil sama (bubuk), volumenya yang berbeda, untuk volumenya di Pekalongan 2 ton per bulan," kata Widya saat ditemui di PT Berikan Bahari Indonesia di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024.
Selain itu, Widya menjelaskan, perencanaan distribusi pabrik HPI di wilayah Pekalongan. Ia mengatakan selain menjadi bubuk minuman susu protein, juga dibuat menjadi makanan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
"Kalau yang Pekalongan rencananya dibikinnya di situ sampai produk jadi makanan nanti di situ," tutur dia.
Sebelumnya, Staf khusus KKP Doni Ismanto menyebut bahan baku yang dipakai untuk susu ikan adalah HPI. Menurut Doni, produksi HPI telah berjalan dari tahun 2017.
"Produk Hidrolisat Protein Ikan (HPI) ini sudah dikembangkan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KKP sejak 2017. Kemudian KKP menggandeng pelaku usaha hingga bisa diakselerasi skala industri sebagai solusi kemandirian protein," jelas Doni dalam keterangan tertulis pada, Kamis, 12 September 2024.
Doni menyebut sudah ada pabrik HPI yang diluncurkan sejak 2017. Ia menyebut pabrik produksi HPI yang sudah berjalan berada di daerah Indramayu, Jawa Barat.
"Saat ini pabrik HPI sudah ada di Indramayu dengan kapasitas 30 ton per bulan. Pabrik sudah berjalan dari tahun 2021. HPI ini yang kemudian bisa dikembangkan ke berbagai produk, termasuk susu ikan dan ditambahkan ke makanan sehari-hari," ungkapnya.