Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan kereta rel listrik atau KRL Jogja-Solo, pada hari ini, Senin, 1 Maret 2021. KRL ini telah beroperasi sejak 12 Februari 2021 menggantikan kereta Prambanan Ekspres atau Prameks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bismillahirrahmannirrahiim, hari ini saya resmikan operasikan Kereta Listrik Lintas Jogja-Solo," ujar Jokowi dalam siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyebutkan keunggulan KRL Jogja-Solo ini dibandingkan dengan Kereta Prameks. Dari sisi kecepatan, ia mengatakan KRL bisa mengantar penumpang 10 menit lebih cepat dibanding kereta pendahulunya.
"Dari sisi biaya operasi juga jauh lebih murah, ini efisiensi yang sangat bagus sekali," ujar bekas Wali Kota Solo itu.
KRL Jogja-Solo adalah moda transportasi massal yang ramah lingkungan. Karena itu, beroperasinya KRL ini sesuai dengan rencana pemerintah ke depannya.
"Saya kira moda transportasi di negara ke depannya harus semuanya mengarah kepada transportasi massal ramah lingkungan, juga kendaraan semuanya harus ramah lingkungan, yaitu listrik," tutur Jokowi.
Jokowi berharap beroperasinya KRL bisa membantu mobilisasi barang dan orang dari Yogyakarta ke Solo, maupun sebaliknya. Sehingga, bisa meningkatkan pariwisata dan ekonomi di wilayah tersebut.
KRL Jogja-Solo melayani 20 perjalanan dan berhenti di sebelas stasiun. Jumlah pemberhentian KRL meningkat dari Kereta Prameks yang hanya mengangkut dan menurunkan penumpang di tujuh stasiun.
Dengan jarak 59,337 KM, KRL akan berhenti di Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Klaten, Stasiun Ceper, Stasiun Delanggu, Stasiun Gawok, Stasiun Purwosari, dan Stasiun Solo Balapan.