Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Laba dan Pendapatan PT Pembangunan Jaya Ancol pada 2024 Turun

PT Pembangunan Jaya Ancol mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,26 triliun pada 2024, turun dari pendapatan tahun 2023 yang sebesar Rp 1,27 triliun.

29 Januari 2025 | 17.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung berwisata di Pantai Ancol, Jakarta, 29 Desember 2024. Manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol menargetkan 150 orang ribu mengunjungi Ancol saat puncak libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Jumlah pengunjung yang hadir ke Ancol mencapai 38.000 orang. Manajemen Ancol mengatakan Puncak pengunjung diperkirakan terjadi pada tanggal 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., badan usaha milik daerah Jakarta yang bergerak di bidang pengembangan properti, telah merilis laporan keuangan tahunan 2024. Emiten dengan kode saham PJAA ini mencatatkan penurunan laba sepanjang 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 177,79 miliar,” demikian tertulis dalam laporan keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol, yang dikutip pada Rabu, 29 Januari 2025. Sementara pada 2023, perusahaan mencatat laba yang dapat diatribusikan sebesar Rp 235,17 miliar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyitir dari laporan yang tersedia di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perusahaan tersebut juga mencetak pendapatan sebesar Rp 1,26 triliun pada tahun 2024. Angka ini turun dari pendapatan tahun 2023 yang sebesar Rp 1,27 triliun. 

Jika dirincikan, pendapatan Ancol pada 2024 meliputi pendapatan real estate sejumlah Rp 5,67 miliar, pendapatan tiket sebesar Rp 907,1 miliar, dan pendapatan hotel dan restoran Rp 76,8 miliar. Selain itu, perusahaan juga menerima pendapatan yang berasal dari usaha lainnya sebesar Rp 277,5 miliar, dengan angka tertinggi dari penyewaan kios, lahan, dan gedung sebesar Rp 154,8 miliar.

Adapun setelah dikurangi potongan penjualan sebesar Rp 1,4 miliar, nilai pendapatan bersih Ancol tercatat sebesar Rp 1,26 triliun.

Kemudian, perusahaan juga mencatat beban pokok pendapatan dan beban langsung pada tahun 2024 sebesar Rp 599,12 miliar atau naik dari angka pada 2023 yang sebesar Rp 576,88 miliar. Laba bruto perusahaan yang dihitung dari pendapatan usaha dikurangi beban pokok pendapatan dan beban langsung tercatat sebesar Rp 666,7 miliar, turun jika dibandingkan dengan angka pada 2023, yakni sebesar Rp 696,9 miliar.

Per Desember 2024, Ancol mencatatkan total aset senilai Rp 3,59 triliun. Angka itu turun dari posisi aset di akhir Desember 2023 yang sebesar Rp 3,74 triliun. Jumlah ekuitas perusahaan tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1,73 triliun atau naik dari angka pada 2023, yakni Rp 1,66 triliun. Sementara jumlah liabilitas perusahaan tercatat Rp 1,85 triliun, turun dari liabilitas pada 2023 sebesar Rp 2,07 triliun.

Dalam laporan keuangannya, PT Pembangunan Jaya Ancol juga melaporkan saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2024 sebesar Rp 292,7 miliar. Jumlah ini menurun dari saldo pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 411,4 miliar. 

Ervana Trikarinaputri

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus