Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., badan usaha milik daerah Jakarta yang bergerak di bidang pengembangan properti, telah merilis laporan keuangan tahunan 2024. Emiten dengan kode saham PJAA ini mencatatkan penurunan laba sepanjang 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 177,79 miliar,” demikian tertulis dalam laporan keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol, yang dikutip pada Rabu, 29 Januari 2025. Sementara pada 2023, perusahaan mencatat laba yang dapat diatribusikan sebesar Rp 235,17 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyitir dari laporan yang tersedia di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perusahaan tersebut juga mencetak pendapatan sebesar Rp 1,26 triliun pada tahun 2024. Angka ini turun dari pendapatan tahun 2023 yang sebesar Rp 1,27 triliun.
Jika dirincikan, pendapatan Ancol pada 2024 meliputi pendapatan real estate sejumlah Rp 5,67 miliar, pendapatan tiket sebesar Rp 907,1 miliar, dan pendapatan hotel dan restoran Rp 76,8 miliar. Selain itu, perusahaan juga menerima pendapatan yang berasal dari usaha lainnya sebesar Rp 277,5 miliar, dengan angka tertinggi dari penyewaan kios, lahan, dan gedung sebesar Rp 154,8 miliar.
Adapun setelah dikurangi potongan penjualan sebesar Rp 1,4 miliar, nilai pendapatan bersih Ancol tercatat sebesar Rp 1,26 triliun.
Kemudian, perusahaan juga mencatat beban pokok pendapatan dan beban langsung pada tahun 2024 sebesar Rp 599,12 miliar atau naik dari angka pada 2023 yang sebesar Rp 576,88 miliar. Laba bruto perusahaan yang dihitung dari pendapatan usaha dikurangi beban pokok pendapatan dan beban langsung tercatat sebesar Rp 666,7 miliar, turun jika dibandingkan dengan angka pada 2023, yakni sebesar Rp 696,9 miliar.
Per Desember 2024, Ancol mencatatkan total aset senilai Rp 3,59 triliun. Angka itu turun dari posisi aset di akhir Desember 2023 yang sebesar Rp 3,74 triliun. Jumlah ekuitas perusahaan tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1,73 triliun atau naik dari angka pada 2023, yakni Rp 1,66 triliun. Sementara jumlah liabilitas perusahaan tercatat Rp 1,85 triliun, turun dari liabilitas pada 2023 sebesar Rp 2,07 triliun.
Dalam laporan keuangannya, PT Pembangunan Jaya Ancol juga melaporkan saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2024 sebesar Rp 292,7 miliar. Jumlah ini menurun dari saldo pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 411,4 miliar.