Manfaat Madu Hutan, Pereda Batuk Pilek sampai Penyembuh Luka di Kulit

TEMPO.CO, Jakarta - Madu hutan berbeda dari madu lebah ternakan. Madu hutan dihasilkan oleh lebah jenis Apis dorsata atau lebah liar yang hidup di hutan. Jenis lebah Apis dorsata hanya dapat berkembang biak di kawasan subtropis dan tropis. Di Indonesia, jenis lebah ini hidup di hutan pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Dari sisi tampilan, madu hutan memiliki warna yang lebih gelap atau pekat ketimbang madu biasa. Mengutip laman Sehatq, berikut manfaat madu hutan untuk kesehatan:

1. Menambah nafsu makan
   Madu hutan mengandung fruktosa dan glukosa tinggi yang mampu menambah nafsu makan. Fruktosa dan glukosa bekerja menstimulasi pencernaan.
   
   
2. Menurunkan tekanan darah
   Penelitian menunjukkan madu hutan mengandung antioksidan dosis tinggi yang mampu menurunkan tekanan darah. Dengan begitu, penderita penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker dapat mengkonsumsinya. Namun untuk lebih jelasnya sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
   
   
3. Memulihkan luka luar
   Jika kulitmu tergores dan berdarah atau mengalami luka bakar, langsung oleskan madu hutan di atas luka tersebut. Luka pada kulit akan cepat kering dan pulih. Para peneliti meyakini cepatnya penyembuhan luka luar dengan madu hutan lantaran kandungan antibakteri dan anti-inflamasinya.
   
   Ilustrasi madu. Holliejean.com
   
   
4. Mengontrol kadar kolesterol
   Penelitian National Institute of Health menunjukkan madu hutan mampu mengurangi total kadar kolesterol jahat LDL sekaligus meningkatkan kolesterol baik HDL. Riset juga menunjukkan konsumsi madu membantu menurunkan berat badan.
   
   
5. Bantu Meredakan Batuk Pilek
   Sebuah penelitian yang melibatkan 139 anak menunjukkan madu soba dapat mengalahkan dekstrometorfan atau penekan batuk dan meredakan batuk malam hari pada anak-anak. Madu bekerja dengan meredakan radang di saluran pernapasan dan meredakan batuk.

SEHATQ