Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Masyarakat Adat Tano Batak Minta Luhut Cabut Izin PT Toba Pulp Lestari

Puluhan perwakilan masyarakat adat dari Tano Batak berunjuk rasa meminta Menteri Luhut mencabut izin PT Toba Pulp Lestari.

24 November 2021 | 13.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Puluhan perwakilan masyarakat adat dari Tano Batak yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL (PT Toba Pulp Lestari) bersama jaringan di nasional berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, pada Rabu, 24 November 2021.

Aksi tersebut menuntut Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mencabut investasi dan menutup PT. TPL.

“Kehadiran investasi seharusnya memberikan kemakmuran bangsa dan negara Indonesia serta kesejahteraan rakyat, sayangnya justru menjadi sumber malapetaka bagi Tano Batak," kata Ketua Aliansi Gerakan Tutup TPL Benget Sibuea pada Rabu, 24 November 2021.

Mereka menilai kehadiran PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang dulu bernama PT Inti Indorayon Utama (IIU)  beroperasi di Tano Batak ini sudah 30 tahun atau tiga dekade tidak memenuhi Hak Asasi Manusia (HAM) mereka.

“Bangsa ini membutuhkan investasi yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, mensejahterakan rakyat, menghargai keberlanjutan lingkungan, akuntabel dan juga mengedepankan rasa aman, nyaman dan perdamaian,”

Berangkat dari berbagai persoalan yang diakibatkan oleh kehadiran PT TPL mereka perwakilan masyarakat adat dari Tano Batak (Kabupaten Toba, Simalungun, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara) bersama jaringannya yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakayat Tutup TPL (Aliansi Gerak Tutup TPL) di tingkat Provinsi Sumatera Utara dan nasional telah melakukan berbagai upaya agar pemerintah segera mencabut Izin perusahaan tersebut.

Aliansi Gerak Tutup PT TPL menyampaikan tuntutan kepada Kementerian Maritim dan Investasi sebagai berikut:

1. Cabut Izin Operasional PT TPL

2. Cabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL) dari wilayah adat.

3. Wujudkan reforma agraria sejati.

4. Hentikan kriminalisasi dan intimidasi kepada masyarakat adat Tano Batak.

5. Segera usut tindakan kekerasan yang dilakukan karyawan PT TPL kepada masyarakat adat.

6. Usut tuntas dugaan manipulasi eksport PT TPL yang terjadi selama ini.

7. Selamatkan Tano Batak dari limbah TPL.

8. Selamatkan Hutan Tano Batak dari aktivitas penggundulan hutan oleh TPL.

“Kami sangat yakin, masyarakat di Kawasan Danau Toba akan lebih sejahtera tanpa TPL, dan Danau Toba akan lebih indah tanpa Toba Pulp Lestari (TPL),” ujat Benget.

Baca Juga: Tuntut PT TPL Ditutup, Tim 11 Bilang Jokowi Janjikan Pelajari Kasusnya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus