Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi seorang chef atau koki bukanlah hal yang mudah dilewati. Setidaknya pengalaman itu dirasakan oleh Chef Degan Septoadji. Menurut Degan, menjadi chef bukanlah superhero yang memperoleh kekuatannya secara instan. Ia juga meniti karier mulai dari tingkat terbawah. “Banyak hal yang berat dalam pengalaman saya saat memulai pendidikan kuliner di masa lalu,” kata Degan saat dihubungi Tempo, Senin, 23 Oktober 2017.
Degan mengutarakan pengalaman terberatnya hingga menjadi koki saat ini. Ia harus legowo menerima gemblengan mental agar bertahan dalam lingkungan profesi yang dianggapnya keras. Ujian mental itu diperolehnya ketika harus tahan banting terhadap tekanan pekerjaan dan disiplin yang tinggi. “Disiplin yang tinggi dan tekanan pekerjaan tiada henti menuntut seorang remaja atau calon chef untuk siap mental memulai karier di dapur,” ujar Degan. Baca: 3 Cara Tingkatkan Rasa Percaya Diri Saat Membangun Karir
Menurut mantan Juri MasterChef Indonesia ini, mental tak mudah menyerah dan tahan banting itu perlu dipersiapkan oleh mereka yang ingin menjadi koki. Sebab, koki akan dihadapkan dengan jam kerja yang panjang dan tak menentu. Bahkan, di saat pekerja lain libur, koki tetap bergulat dengan masakan. Contohnya saja saat perayaan hari raya besar. Koki juga harus memiliki keinginan untuk selalu mempelajari hal baru.
Di sisi lain, kata Degan, profesi koki menawarkan banyak pengalaman menarik. Misalnya, menemukan atau mengolah bahan makanan baru. Koki pun akan selalu merasakan pengalaman untuk mendapat sensasi baru saat meracik bahan makanan. Kebanggaan lain yang bisa dinikmati para koki adalah bertemu figur-figur terkenal dunia, hingga tampil di televisi sebagai koki. “Tampil di televisi tersebut janganlah dijadikan tujuan untuk menjadi seorang chef,” ujar Degan yang menganggap masuk TV adalah hal bonus yang diterimanya. Baca: 6 Langkah Setelah Diberhentikan dari Pekerjaan
Ada juga hal mendasar yang dirasa Degan penting dimiliki seorang koki. Selain menyukai kegiatan masak-memasak, koki perlu memahami bahan dan cara mengolahnya, mengetahui teknik serta metode memasak. Semua itu agar hasil masakan jadi maksimal.
Koki yang baik, menurut Degan, umumnya bisa mengurai pelbagai bahan, mengolah rasa dan tekstur masakan, hingga membayangkan prinsip dasar cara memasaknya. “Juga harus punya rasa ingin menyenangkan orang lain dengan menciptakan sebuah hidangan yang disukainya,” jelasnya.
LANI DIANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini