Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seiring berkembangnya teknologi, metode pembayaran kini semakin beragam. Salah satunya adalah metode pembayaran QRIS yang diluncurkan Bank Indonesia. Apa itu QRIS sebenarnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemunculan QRIS di Indonesia ternyata membawa dampak yang sangat baik terutama bagi para pelaku usaha dan juga masyarakat. Berbelanja jadi lebih mudah dan praktis karena tinggal memindai kode saja. Transaksi jadi lebih cepat dan aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini penjabaran mengenai apa itu QRIS, keuntungan dan kekurangan, serta cara membuatnya untuk bisnis.
Apa Itu QRIS?
QRIS adalah sistem pembayaran elektronik dengan standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
QRIS pertama kali diluncurkan pada tahun 2019 dan menjadi sebuah terobosan yang membawa banyak perubahan besar bagi masyarakat Indonesia terutama pada pelaku usaha, apalagi pada saat QRIS diluncurkan adalah saat pandemi.
QRIS memudahkan pembayaran yang bersifat contactless. Sekarang, QRIS sudah digunakan secara masif baik usaha cafe, toko, pedagang kaki lima, hingga parkir, dan donasi.
Menurut data dari Bank Indonesia, per Juni 2023 jumlah merchant yang menggunakan QRIS adalah mencapai 26,7 juta.
QRIS dapat dikatakan berkembang dengan sangat cepat karena sesuai dengan perilaku masyarakat zaman sekarang yang menginginkan kemudahan dalam segala hal, termasuk soal pembayaran.
Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan QRIS
Keuntungan
1. Praktis, Cepat, dan Aman
Penggunaan QRIS dinilai lebih aman dibandingkan transaksi menggunakan uang tunai yang bisa saja dipalsukan.
Selain itu, pembayaran dengan QRIS juga lebih praktis dan cepat, sehingga tidak memakan banyak waktu. QRIS juga aman karena sudah terjamin oleh Bank Indonesia. Transaksi lewat QRIS juga akan muncul di mutasi pada aplikasi yang digunakan untuk membayar.
2. Bebas Biaya Tambahan
Membayar menggunakan QRIS bagi para konsumen tidak memerlukan biaya tambahan.
3. Up To Date dan Meningkatkan Branding
Bagi para pelaku usaha, menyediakan pembayaran dengan QRIS menjadi nilai tambah tersendiri. Terkadang masyarakat Indonesia mencari tempat yang bisa membayar melalui QRIS ataupun cashless.
4. Meningkatkan Produktivitas Perekonomian Indonesia
Proses QRIS yang cepat dan efisien dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi digital Indonesia.
Kekurangan
1. Potensi Kejahatan
Nyatanya, penipuan juga dapat mengancam keamanan transaksi QRIS. Penipuan ini bisa terjadi bagi siapapun yang tidak paham akan pentingnya keamanan transaksi baik untuk konsumen maupun merchant.
2. Internet yang Tidak Merata
Internet yang tidak merata di seluruh bagian Indonesia menyebabkan belum semua wilayah di Indonesia bisa menerapkan sistem pembayaran QRIS.
3. Perilaku Konsumtif
Kemudahan pembayaran menggunakan QRIS membuat banyak orang dengan gampangnya melakukan pembelian dan menyebabkan perilaku konsumtif dan impulsif. Bahkan, QRIS juga disebut sebagai cara mudah menghabiskan uang.
Cara Membuat QRIS
Bagi Anda para pelaku usaha baru yang ingin mendaftarkan usaha menggunakan pembayaran QRIS atau menjadi QRIS Merchant, dapat ikuti langkah di bawah ini.
- Datang ke kantor cabang atau mendaftar secara online pada salah satu penyelenggara QRIS (Penyedia Jasa Pembayaran/ PJP) yang terdaftar di Bank Indonesia. Anda dapat menemukan situs PJP tersebut di laman Bank Indonesia dengan memilih kategori “QRIS”.
- Langkah selanjutnya adalah melengkapi data usaha dan dokumen yang diminta oleh PJP.
- Dokumen akan diverifikasi dan berlanjut pada pembuatan Merchant ID untuk usaha Anda oleh PJP dengan mengirimkan stiker QRIS.
- Setelah itu, Anda harus menginstal aplikasi sebagai merchant QRIS.
- QRIS siap digunakan sebagai alat pembayaran di tempat usaha Anda.
Nah, itulah sekilas penjelasan mengenai QRIS dan langkah-langkah membuatnya. Di balik kemudahan dan praktis yang ditawarkan oleh QRIS, kita juga harus berhati-hati dan perlu memperhatikan barcode untuk menghindari penipuan yang bisa saja terjadi.
ANGGITA VIANDHINI NUGROHO PUTRI