Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mengenal Esofagitis, Salah Satunya Disebabkan oleh Asam Lambung

Asam lambung penderita gangguan pencernaan gastroesophageal reflux (GERD) dapat menyebar kembali ke kerongkongan.

4 Mei 2022 | 17.08 WIB

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Perbesar
Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Merasa nyeri saat menelan atau mulas, kemungkinan Anda terkena esofagitis yang diantaranya dipicu asam lambung.

Kondisi terjadinya iritasi atau pembengkakan pada kerongkongan, saluran yang membawa makanan dari mulut ke perut.

Selain nyeri, esofagitis dalam
verywellhealth.com, juga menimbulkan gejala lainnya, seperti batuk, suara serak, demam, sensasi terbakar di kerongkongan, sakit tenggorokan, merasa ada sesuatu yang tersangkut, hingga mual dan muntah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Terdapat banyak jenis esofagitis memiliki penyebab secara berbeda, misalnya kerongkongan sensitif, sehingga meningkatkan risiko esofagitis, termasuk: 

  • Asam lambung refluks 

Asam lambung penderita gangguan pencernaan gastroesophageal reflux (GERD) dapat menyebar kembali ke kerongkongan. Kehamilan, obesitas, merokok, penggunaan alkohol, minum minuman berkarbonasi, atau makan makanan berlemak atau pedas dapat memicu esofagitis. 

  • Muntah berlebihan 

Saat muntah, terdapat kandungan asam yang dapat melukai kerongkongan serta menyebabkan peradangan lebih lanjut 

  • Penggunaan obat 

Aspirin, obat anti-inflamasi non steroid (seperti ibuprofen dan naproxen), antibiotik, suplemen vitamin C, dan kalium klorida dapat mengakibatkan kerusakan saat bersentuhan dengan lapisan pelindung kerongkongan dalam waktu yang lama.  

  • Infeksi 

Virus seperti herpes atau bakteri yang menimbulkan iritasi pada kerongkongan dapat menyebabkan esofagitis. Sering terlihat pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah karena kondisi medis tertentu atau pasca operasi.  

  • Iritasi kimia 

Secara tidak sengaja, anda menelan bahan kimia yang kuat berpotensi menciptakan iritasi pada kerongkongan. Khususnya seperti pembersih pipa atau pemutih rumah tangga yang paling berbahaya karena merusak jaringan.  

  • Cedera radiasi 

Bagi pasien yang mendapatkan pengobatan radiasi untuk kondisi medis pada daerah dada atau leher, terkadang dapat menimbulkan esofagitis. Lapisan kerongkongan mulai menipis atau hilang setelah radiasi.  

  • Penyakit sistemik 

Penyakit khususnya, seperti skleroderma, penyakit radang usus, atau dindrom dapat berkontribusi pada perkembangan esofagitis.  

  • Respon alergi/ imun 

Reaksi kerongkongan terhadap makanan atau iritans beresiko pada perkembangan eosinofilik, esofagitis, hingga penyakit autoimun yang serius dan kronis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari situs Harvard Publishing, esofagitis dapat dicegah melalui tindakan yang sederhana, misalnya, menghindari makanan berat, terutama dalam beberapa jam sebelum tidur, mengurangi konsumsi rokok dan alkohol. Terlebih lagi, jauhkan kafein, coklat, peppermint, dan makanan tinggi lemak, lalu kontrol berat badan anda. 

Apabila Anda mengalami mulas, meskipun tindakan sebelumnya sudah dilakukan, atau tidak dapat makan dan minum karena rasa sakit saat menelan, sebaiknya segera menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan terdekat. Hal itu untuk memperoleh pengobatan lebih awal. Termasuk memastikan apakah esofagitis yang disebabkan asam lambung berlebih. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus