Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mengenal Jenis-Jenis Investasi di Indonesia

Investasi merupakan suatu langkah dalam mengatur keuangan dan mencapai tujuan finansial. Apa saja jenis-jenis investasi? Simak penjelasannya!

21 Agustus 2023 | 17.00 WIB

Mengenal jenis-jenis investasi yang ada di Indonesia. Foto: Pexels
Perbesar
Mengenal jenis-jenis investasi yang ada di Indonesia. Foto: Pexels

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Investasi merupakan suatu tindakan menempatkan dana pada aset dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Namun, ada banyak jenis-jenis investasi yang berbeda dalam pasar modal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pemahaman tentang jenis-jenis investasi sangat penting karena setiap jenis memiliki karakteristik, risiko, dan potensi hasil akhir yang berbeda. Hal ini membantu untuk memutuskan di antara berbagai peluang investasi dan menyesuaikan pilihan yang sesuai.

Jenis-Jenis Investasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di bawah ini tertera beragam jenis investasi, mulai dari investasi berdasarkan waktu hingga berdasarkan yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Investasi Jangka Pendek 

Investasi jangka pendek adalah tipe investasi yang memiliki durasi relatif singkat, biasanya dalam rentang waktu kurang dari satu tahun. Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan dan melindungi modal, serta memperoleh keuntungan yang relatif stabil dalam waktu yang singkat.

Contoh investasi jangka pendek seperti:

  1. Deposito: Penempatan dana pada lembaga keuangan dengan tingkat bunga tetap.
  2. Obligasi pendek: Pembelian surat utang dengan jangka waktu pendek.

Keuntungan investasi jangka pendek meliputi likuiditas tinggi dan risiko yang lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang. Namun, imbal hasil cenderung lebih rendah.

2. Investasi Jangka Panjang 

Investasi jangka panjang adalah tipe investasi yang direncanakan untuk periode waktu yang lebih lama, biasanya beberapa tahun hingga beberapa dekade. Tujuan utamanya adalah pertumbuhan nilai investasi yang signifikan seiring berjalannya waktu.

Contoh investasi jangka panjang seperti:

  1. Saham: Membeli kepemilikan dalam suatu perusahaan.
  2. Reksadana: Wadah kumpulan dana dari investor yang dikelola oleh manajer investasi.

Investasi jangka panjang memiliki potensi keuntungan yang lebih besar dengan pertumbuhan nilai investasi yang signifikan seiring berjalannya waktu.

3. Investasi Risiko Tinggi

Investasi dengan risiko tinggi merujuk pada instrumen keuangan yang cenderung memiliki fluktuasi nilai yang signifikan dalam jangka pendek. Contoh investasi dengan risiko tinggi termasuk saham dan cryptocurrency

Nilai saham dapat berubah dengan cepat seiring dengan perubahan dalam kinerja perusahaan atau kondisi pasar secara keseluruhan. 

Demikian pula, cryptocurrency, seperti Bitcoin. Meskipun memiliki potensi keuntungan yang tinggi, juga berisiko tinggi karena nilainya yang sangat bergejolak dalam waktu singkat.

Keuntungan utama dari investasi risiko tinggi adalah potensi imbal hasil yang besar. Namun, investor harus siap menghadapi fluktuasi pasar yang tajam dan mungkin merugikan. 

Anda perlu memiliki pemahaman mendalam tentang aset yang dibeli, serta berkomitmen untuk memantau pasar dengan cermat dan merespons dengan cepat terhadap perubahan.

4. Investasi Risiko Rendah

Contoh investasi dengan risiko rendah adalah obligasi dan deposito. Kedua investasi tersebut cenderung memberikan imbal hasil yang lebih stabil, meskipun cenderung lebih rendah. Pertimbangan risiko dan potensi imbal hasil sangat penting dalam memilih jenis investasi. 

Meskipun imbal hasilnya cenderung lebih rendah daripada investasi risiko tinggi, obligasi dan deposito cocok untuk Anda yang mencari perlindungan terhadap fluktuasi pasar yang tidak stabil.

5. Investasi Pasif 

Investasi jenis ini melibatkan pembelian aset dalam jangka waktu yang panjang dengan tujuan untuk mengetahui performa pasar secara keseluruhan. 

Pada investasi pasif, Anda tidak memantau perkembangan investasi, melainkan menahannya dengan tujuan agar return yang dihasilkan bisa lebih besar. 

Keuntungan utamanya adalah biaya transaksi yang rendah dan konsistensi dengan kinerja pasar.

6. Investasi Aktif 

Investasi aktif melibatkan upaya aktif dengan melakukan analisis yang mendalam terkait investasi seperti, pemilihan saham dan taktik lainnya. 

Strategi investasi aktif termasuk stock picking (memilih saham individu) dan market timing (mencoba masuk dan keluar pasar pada waktu yang tepat).

Keuntungannya adalah potensi untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi. Tetapi tantangannya yakni biaya transaksi yang lebih tinggi dan risiko kesalahan analisis.

Nah, itu dia jenis-jenis investasi dalam pasar modal. Memilih jenis investasi yang tepat sangatlah penting. Tidak hanya memperjelas tujuan keuangan, tetapi juga sejalan dengan profil risiko dan kenyamanan.

KAYLA NAJMI IHSANI (SEO MAGANG)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus