Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) dan bertemu dengan CEO Abu Dhabi Port Saif Al Mazrouei. Pertemuan itu membahas mengenai minat pengelola pelabuhan besar di Timur Tengah itu, untuk mengelola Terminal Peti Kemas Pelabuhan Patimban bersama operator pelabuhan Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi Karya mengapresiasi pihak Abu Dhabi Port, yang menyatakan minatnya untuk ikut mengembangkan Pelabuhan Patimban. Karena, kata dia, pihaknya bersama Pelabuhan Patimban Internasional selaku operator Pelabuhan Patimban, sedang mencari mitra strategis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang mempunyai kemampuan dan kapasitas dalam mengelola pelabuhan internasional dan mempunyai jaringan global,” ujar Budi Karya lewat keterangan tertulis dikutip Ahad, 26 November 2023.
Dia menjelaskan, Pelabuhan Patimban Internasional telah menerima proposal penawaran kerja sama dari Abu Dhabi Port. Dalam proposal itu, ada beberapa hal masih dinegosiasikan. “Semoga dapat memberikan penawaran terbaik yang saling menguntungkan,” ucap dia,
Selain itu, Budi Karya juga menyampaikan kepada pihak Abu Dhabi Port bahwa Pelabuhan Patimban menjadi pelabuhan rantai pasok pertama di Indonesia. Di mana akan terintegrasi dengan kawasan industri yang ada sekitar pelabuhan (hinterland).
Pengembangan Pelabuhan Patimban
Pemerintah Indonesia, kata dia, berkomitmen penuh untuk membuat keberadaan Pelabuhan Patimban, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. “Dan dapat meningkatkan daya saing bangsa,” tutur Budi Karya.
Pemerintah juga terus mengebut penyelesaian pengembangan Pelabuhan Patimban. Pembangunan fase 1 berupa terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU dan terminal peti kemas berkapasitas 250.000 TEUs telah rampung.
Kini sedang berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2, yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs. Dalam pertemuan itu, turut hadir pula Duta Besar Abu Dhabi Husin Bagis, serta jajaran Abu Dhabi Port.