Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menjelang Puasa: Harga Melonjak, Bawang Putih Rp 50 Ribu

Harga bawang melambung disebabkan pasokan bawang putih yang
berkurang karena belum masuknya impor bawang dari China.

3 Mei 2017 | 15.53 WIB

Bawang putih. TEMPO/Muh. Sardi
Perbesar
Bawang putih. TEMPO/Muh. Sardi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, harga-harga kebutuhan pokok di Kota Padang, Sumatra Barat mulai mengalami kenaikan.

Bawang putih mengalami peningkatan harga paling mencolok, mencapai Rp 50.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 35.000 per kilogram.


Baca:
Wapres JK Akan Bantah Berita Bohong Tentang Dirinya
Komisi Yudisial Terus Pantau Sidang Ahok
Dua Parpol Pendukung Pemerintah Beda Sikap Soal Hak Angket KPK

“Naiknya tiap hari, rata-rata Rp4.000 per hari, karena pasokannya yang berkurang. Kalau tidak datang masuk juga, kemungkinan akan naik terus,” kata Rendi, salah satu pedagang komoditas pokok di Pasar Raya Padang, Rabu, 3 Mei 2017.

Dia mengatakan pasokan bawang putih berkurang karena belum masuknya impor bawang dari China. Bahkan, harga bawang putih di pasaran sudah melambung sejak 10 hari terakhir. Selain bawang putih, beberapa komoditas pokok lainnya juga ikut naik seperti cabai merah Rp 26.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 20.000. Kenaikan cabai merah sudah terjadi sejak seminggu terakhir.

Sementara itu, harga kebutuhan pangan lainnya masih relatif stabil. Bawang merah misalnya masih dijual Rp 22.000 per kilogram, dan cabai rawit Rp 24.000 per kilogram. Per April 2017, Sumatra Barat mengalami deflasi 0,3 persen menyusul penurunan harga sejumlah komoditas, terutama bahan makanan sebulan sebelumnya.

Deflasi itu melanjutkan tren penurunan harga sepanjang tahun ini, setelah Januari mengalami inflasi 0,53 persen, dilanjutkan deflasi 0,17 persen pada Februari, kemudian inflasi 0,02 persen pada Maret, dan deflasi lagi 0,3 persen per April.

Dua kota yang menjadi barometer perekonomian Sumbar, yakni Padang dan Bukittinggi masing-masing mengalami deflasi 0,31 persen dan 0,18 persen. “Untuk bulan April, Kota Padang deflasi 0,31 persen dan Bukittinggi juga deflasi 0,18 persen,” kata Sukardi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatra Barat.

Meski berkontribusi menyumbang deflasi, Sukardi mengingatkan pemda untuk mewaspadai potensi naiknya harga sejumlah komoditas pokok, selama momen Ramadan dan Lebaran yang dimulai akhir bulan ini.

BISNIS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rully Widayati

Rully Widayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus