Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri Airlangga: 11 Persen Masyarakat Indonesia Tidak Punya Akses Perbankan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sekitar 11 persen masyarakat Indonesia belum memiliki akses perbankan.

24 Maret 2025 | 12.42 WIB

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, 19 Maret 2025. Dalam rapat ini Kepala Negara berencana akan menemui sejumlah investor setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok ke titik terendah semenjak pandemi Covid-19 ke level 6.300, hingga menyentuh minus 6,11 persen atau di level 6.076, memicu pembekuan sementara perdagangan (trading halt) oleh PT Bursa Efek Indonesia. Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, 19 Maret 2025. Dalam rapat ini Kepala Negara berencana akan menemui sejumlah investor setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok ke titik terendah semenjak pandemi Covid-19 ke level 6.300, hingga menyentuh minus 6,11 persen atau di level 6.076, memicu pembekuan sementara perdagangan (trading halt) oleh PT Bursa Efek Indonesia. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sekitar 11 persen masyarakat Indonesia belum memiliki akses perbankan. Pemerintah, kata dia, tengah menggencarkan peningkatan akses masyarakat ke layanan keuangan formal sebagai upaya pencapaian keuangan inklusif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Airlangga mengklaim perkembangan kepemilikan akun, penggunaan akun, dan literasi keuangan di Indonesia sejauh ini menunjukkan tren positif. Ia melaporkan sekitar 89 persen orang Indonesia sudah memiliki fasilitas perbankan. “Dari segi spasial beberapa daerah juga sudah baik, kecuali misalnya di Maluku Utara, Halmahera,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 24 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hingga 2023, masyarakat usia dewasa yang telah memiliki akun keuangan formal mencapai 76,3 persen. Sedangkan persentase masyarakat usia dewasa yang telah menggunakan akun keuangan formal mencapai 88,7 persen. Sementara dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN, pemerintah menargetkan penggunaan akun mencapai 91 persen pada 2025 dan 93 persen pada 2029.

Kendati demikian, Airlangga mengatakan tingkat literasi keuangan baru mencapai 65,4 persen. Angka itu sudah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 49,7 persen.

“Masih terdapat beberapa kelompok sosial-ekonomi yang secara substansial belum menjangkau layanan keuangan formal. Terdapat kesenjangan cukup signifikan antara tingkat inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 91,5 persen dengan masyarakat pedesaan yang sebesar 84,8 persen. Namun demikian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan jika berdasarkan jenis kelamin dan demografi usia,” tutur Airlangga.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, pemerintah telah memiliki Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebagai kerangka kerja komprehensif dalam upaya mendongkrak akses masyarakat ke layanan keuangan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kesenjangan. Ke depannya, Airlangga mengatakan pemerintah terus mendorong inklusi keuangan agar masyarakat bisa memanfaatkan rekening perbankan dan memahami risiko investasi.

Adapun kelompok sasaran inklusi keuangan salah satunya yakni masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, sasaran juga termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), lalu masyarakat lintas kelompok yang terdiri dari kelompok pelajar, mahasiswa, santri, pemuda. Kemudian, inklusi keuangan juga akan menyasar kelompok pekerja migran, kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial, mantan narapidana, anak terlantar, disabilitas, kelompok masyarakat di daerah 3T, serta kelompok perempuan.

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus