Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri ESDM Arifin tasrif Umumkan Prospek Enam Lapangan Migas Bisa Dongkrak Lifting Minyak

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengumumkan rencana produksi minyak bumi dari enam lapangan baru

4 Agustus 2024 | 23.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai rapat dengar pendapat dengan PT Vale Indonesia dan Mind ID di Gedung DPR RI, Jakarta pada Rabu, 3 April 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengumumkan rencana produksi minyak bumi dari enam lapangan baru yang diproyeksikan menambah lifting minyak nasional dengan kapasitas kurang lebih 100.000 barel per hari (BOPD).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dalam jangka yang relatif jangka pendek, ada 6 prospek yang mudah-mudahan bisa mulai berproduksi semuanya di tahun 2028. Jumlahnya kurang lebih ya 100.000 barel," ujar Arifin, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Ahad, 4 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arifin mengatakan bahwa Kementerian ESDM terus menggencarkan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak bumi nasional. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Arifin mengatakan keenam lapangan baru tersebut diproyeksikan mulai berproduksi dalam periode 2024-2027. Rencana ini, kata dia, diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi produksi minyak nasional.

Adapun keenam lapangan baru tersebut meliputi Forel (10.000 BOPD) dengan estimasi produksi pada kuartal keempat 2024; Ande Ande Lumut (20.000 BOPD), estimasi produksi pada kuartal pertama 2028; Singa Laut Kuda Laut (20.313 BOPD), estimasi produksi pada kuartal keempat 2026; Hidayah (2.996 BOPD), estimasi produksi pada kuartal pertama 2027; BUIC (19.206 BOPD), estimasi produksi pada kuartal ketiga 2024; serta OO-OX (25.276 BOPD), estimasi produksi pada kuartal pertama 2026.

Arifin mengungkap bahwa sanksi internasional yang dikenakan terhadap Rusia menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan lapangan baru tersebut. Lapangan Singa Laut Kuda Laut, kata dia, adalah salah satu proyek yang terkena dampak, sehingga menyebabkan perkiraan waktu on stream menjadi mundur hingga kuartal keempat 2026.

Selain mengembangkan lapangan baru, Kementerian ESDM juga fokus pada peningkatan recovery rate dari sumur-sumur yang sudah ada. "Di samping yang 6 ini, kita juga sedang mengupayakan peningkatan recovery dari sumur-sumur yang ada. Jadi, kalau dulu recovery-nya itu kita biasanya hanya 30 persen, sekarang kita coba minta Pertamina untuk bisa meningkatkan menjadi ke 50 persen," kata Arifin.

Guna meningkatkan produksi migas, Arifin mengungkapkan bahwa pemerintah merencanakan reaktivasi terhadap 1.000 hingga 1.500 sumur yang tidak aktif setiap tahunnya sebagai bagian dari strategi jangka pendek. "Kita minta Pertamina untuk bisa mengupayakan idle well, sumur-sumur yang masih berprospek untuk bisa diupayakan kembali. Ini dalam upaya-upaya kita di jangka pendek," ujar Arifin.



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus