Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri PUPR Sebut Tiang Tol Becakayu Ambruk Karena Kurang Baut

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membantah ada penurunan spesifikasi di balik ambruknya tiang girder proyek tol Becakayu.

12 Maret 2018 | 15.40 WIB

Petugas Laboratorium Forensik mencukur besi ulir konstruksi tiang Tol Becakayu, yang ambruk di Jalan Panjaitan, Jakarta Timur, 22 Februari 2018. Petugas menghentikan kegiatan untuk beristirahat siang. Tempo/Imam Hamdi
Perbesar
Petugas Laboratorium Forensik mencukur besi ulir konstruksi tiang Tol Becakayu, yang ambruk di Jalan Panjaitan, Jakarta Timur, 22 Februari 2018. Petugas menghentikan kegiatan untuk beristirahat siang. Tempo/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono membantah ada penurunan spesifikasi di balik ambruknya tiang girder proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (tol Becakayu). Menurut dia, penyebab terjadinya kecelakaan itu karena kelalaian akibat mengurangi baut yang digunakan untuk mengikat baja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bukan. Itu kan cuma baut," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, 12 Maret 2018. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Basuki menuturkan merujuk pada prosedur standar keselamatan, baut yang terpasang harusnya lebih dari empat buah. Di tempat lain, kata dia, biasanya terpasang delapan sampai dua belas baut.

"Tapi yang terpasang di situ (Becakayu), kalau menurut komite hanya empat. Tapi itu baut, bukan bajanya. Jadi bukan spec (spesifikasi)," ucapnya. 

Sebabnya, menurut Basuki, ambruknya tiang Becakayu lebih karena kelalaian. "Itu karena kedisiplinan dan pengawasan. Jadi konsultan pengawasnya yang saat itu tidak ada di tempat," kata dia. 

Proyek tol Becakayu dikerjakan oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor. Sebabnya Basuki berujar pihaknya sore nanti akan mengirimkan rekomendasi sanksi kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara. 

 

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus