Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Tren penurunan penjualan mobil terjadi pada masa libur Lebaran selama beberapa tahun terakhir.
Stimulus dari pemerintah diharapkan mendongkrak penjualan mobil pada kuartal I 2025.
Gaikindo masih optimistis bisa mengejar target penjualan 900 ribu unit pada tahun ini.
MELIHAT realisasi penjualan mobil pada awal 2025, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sempat pesimistis. Penjualan secara wholesale atau dari pabrikan ke dealer hanya 61.932 unit, lebih rendah dari realisasi pada Januari 2024 yang mencapai 69.758 unit.
Pesimisme datang lantaran kinerja industri otomotif sepanjang 2024 tak menggembirakan. Berharap bisa melego 1,1 juta unit kendaraan secara wholesale, Gaikindo mencatat penjualan hanya 865.723 unit. Angkanya turun 13,9 persen secara tahunan dibanding realisasi pada 2023 yang mencapai 1.005.802 unit. Asosiasi ini juga mencatat penurunan penjualan retail mobil, dari 998.059 unit menjadi 889.680 unit pada periode tersebut.
Tren penurunan juga terjadi pada masa libur Lebaran beberapa tahun terakhir. Padahal Lebaran biasanya mendorong konsumsi masyarakat. Tahun lalu, misalnya. Penjualan mobil secara wholesale pada Maret 2024 mencapai 74.724 unit. Namun, pada April, saat masa libur Lebaran, angkanya turun ke 48.637 unit.
Begitu pula pada 2023. Penjualan mobil secara wholesale mencapai 101.048 unit pada Maret 2023. Namun, sebulan kemudian saat Lebaran, mobil yang terjual hanya 58.911 unit.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo